JAKARTA - Presiden Prancis Francois Hollande dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 29 Maret 2017 mendatang. Kunjungan ini akan jadi salah satu momen bersejarah, karena merupakan kunjungan kenegaraan pertama setelah 30 tahun.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir menyampaikan, dalam kunjungannya, Presiden Perancis akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas sejumlah hal terkait kerja sama bilateral kedua negara. Namun, setidaknya pembahasan akan lebih terfokus pada kerja sama ekonomi dan masalah Palestina.
Untuk kerja sama ekonomi, perdagangan komoditas kepala sawit Indonesia di Prancis akan jadi pokok bahasan utama. ‘’Kedua negara memiliki hubungan yang sangat baik. Selama ini Perancis telah menjadi mitra strategis dalam memajukan sektor ekonomi,’’ ujar pria yang akrab disapa Tata itu di Jakarta, kemarin (23/3/17).
Rencananya, dalam kunjungan dua harinya, Hollande akan membawa 30-40 pengusaha yang mewakili beberapa sektor. Mulai dari infrastruktur, energi, kemaritiman hingga ekonomi kreatif. Parlemen Perancis pun disebut ikut masuk dalam list tersebut.
Terkait Palestina, Tata menuturkan, bahwa kedua pemimpin negara akan membahas soal upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina. Menurutnya, kedua pemimpin negara ini telah memiliki kesamaan pandangan dalam upaya penyelesaian konflik ini. ‘’Kedua negara memiliki sikap terkait pentingnya memperjuangkan kemerdekaan Palestian melalui two state solution,’’ jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eropa I Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dino R Kusnadi menambahkan, akan ada dua dua deklarasi bersama yang akan dihasilkan dari pertemuan kedua pemimpin negara. Yakni di bidang kerja sama maritim dan ekonomi kreatif.
Selain itu, kedua kepala negara juga akan menandatangani sejumlah nota kesepakatan (MoU) di bidang pembangunan urban berkelanjutan, riset teknologi dan pendidikan tinggi, pertahanan, kelautan perikanan dan pariwisata. ‘’Di bidang pertahanan, kerja sama kedua negara salah satunya mencakup peningkatan kapabilitas pasukan misi penjaga perdamaian,’’ ujarnya.
Dino menuturkan, kedua pemimpin negara juga akan membahas masalah penanganan terorisme. Pengalaman kedua negara atas permasalahan dengan terorisme dan radikalisme akan di-share sehingga menghasilkan kesepakatan bersama. ‘’Sebagai negara yang pernah punya pangalaman dengan terorisme, tentunya akan diakukan sharing pengalaman terkait masalah ini untuk kepentingan kedua negara,’’ tuturnya.
Kunjungan Hollande ke Indonesia sendiri masuk dalam rangkaian turnya ke Asia. Rangkaian tur Presiden Perancis ini dilakukan mulai dari Singapura, Malaysia dan terakhir Indonesia.(mia/jpg)
sumber:riaupos.co