Akibat Virus Corona, Pariwisata Bali Kehilangan Rp 50 M per Hari

Jumat, 07 Februari 2020 | 11:03:10 WIB
Wisatawan mancanegara bermain selancar di pantai kuta, badung,bali

Iniriau.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengaku imbas virus corona sangat memukul sektor pariwisata di Bali. Potensi kehilangan pendapatan setiap hari dari sektor pariwisata mencapai Rp 50 miliar.

Pria yang akrab disapa Cok Ace ini mengatakan, rata-rata dalam satu hari, ada sekitar 200 orang turis asal China ke Bali. Puncaknya musim Januari dan Februari karena libur Imlek. 
Di musim puncak ada sekitar 3.000 hingga 3.500 turis China ke Bali. Jumlah duit yang dikeluarkan dalam satu kali perjalanan setiap orang rata-rata mengeluarkan USD 1.100.
“Nah, kalau kalau 3.300 (turis) dikalikan USD 1.100 dikalikan Rp 13.000-13.500, maka Bali kehilangan potensial per hari sekitar Rp 50 miliar per hari yang bersumber dari transaksi wisatawan dari China,” kata Cok Ace saat dihubungi, Jumat (7/2).
Dia mengatakan, sektor yang paling berdampak ialah perhotelan yang berada di kawasan pantai. Ini karena turis asal Negeri Tirai Bambu ini suka pada laut.

“Iya memukul cuma di sini kan segmennya jelas China itu suka persis ke pantai di Kuta, Tanjung Benoa, dan Nusa Dua sebagian, jadi yang terpukul sisi itu. Beberapa hotel di kawasan Ubud dia (okupansinya) masih stabil, paling 5 persen (menurun), yang lain 15-20 persen,” kata dia.
Pantai Kuta, Bali, ilustrasi berselancar

Strategi Bali dalam memenuhi kunjungan turis ialah menggaet pasar turis asal Eropa, Amerika Serikat, Asia, dan pasar domestik. 
Untuk sektor domestik, Cok Ace mengatakan, dirinya setuju ada diskon pariwisata yang diusung pemerintah pusat. Diskon ini akan menaikkan jumlah kunjungan turis domestik yang dari 9 juta per tahun menjadi sekitar 13,5 juta per tahunnya. 
“Sementara meskipun domestik yang datang ke Bali dari penerbangan hampir 1,5 kali lipat daripada wisman, kalau wisman 6 juta, domestiknya 9 juta tapi kan tidak semua menginap. Kita berasumsi paling tidak 50 persen (target wisatawan domestik ke Bali dari program diskon pariwisata),” imbuh Cok Ace.

Menurut Cok Ace, diskon pariwisata ini juga akan disambut baik oleh para pelaku usaha di Bali. Namun, ada kendala dalam diskon pariwisata ini. Yakni, tiket maskapai penerbangan yang dinilai masih mahal. Cok Ace berharap maskapai bisa memberi diskon penerbangan sehingga turis domestik bertambah ke Bali.
“Harus subsidi silang dari penerbangan, penerbangan kita khususnya turunkanlah harga, kasih diskon harga buat promo biar bisa nyambung lagi. Karena kita kan enggak bisa setiap unit usaha meratakan keuntungannya. Kalau dari penerbangan keuntungannya tidak terlalu besar nanti bisa dipajak dari unit lainnya,” kata dia.**

Sumber : Kumparan

Terkini