Iniriau.com, Pekanbaru - Mengawali agenda reses perdananya pada tahun 2020 ini, Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani mengunjungi warga RW 06 yang berlokasi di Jalan Belimbing Gang Anggur, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Jumat (06/03) sore. Dalam kegiatan resesnya tersebut, Hamdani buka-bukaan mengenai kondisi APBD Pekanbaru 2020 kepada warga karena dinilai memiliki banyak masalah.
Selain dihadiri oleh puluhan masyarakat, kegiatan reses perdana Ketua DPRD Pekanbaru ini juga dihadiri langsung oleh Lurah Wonorejo Abdul Arrasyd Kelana Putra, perangkat RT-RW setempat, Kader Posyandu serta sejumlah tokoh masyarakat setempat. Dalam kesempatan ini, warga menyampaikan segala bentuk keluhan yang mereka hadapi dengan suasana santai dan jalinan kekeluargaan.
Ketua RW 06 Kelurahan Wonorejo, Asrul mengungkapkan, ada sejumlah persoalan yang dihadapi warga RW 06. Rata-rata, aspirasi yang disampaikan warga merupakan persoalan klasik yang selalu muncul setiap tahunnya meski sebagian sudah ada yang direalisasikan atau dicarikan solusi oleh kalangan wakil rakyat dan pemerintah.
"Kedatangan Pak Hamdani memberikan kesempatan bagi warga kami, untuk berdiskusi dan bertukar informasi. Kami tidak bisa menampik, ada sejumlah persoalan yang dialami warga RW 06. Mulai dari kondisi jalan gang menuju rumah warga yang sempit, lampu jalan minim dan banyak yang padam, pelayanan kesehatan Puskesmas Garuda yang tidak maksimal, pelaksanaan Posyandu yang monoton hingga keluhan tentang banyaknya uang pungutan di SMAN 5 Pekanbaru. Mohon kiranya, aspirasi ini bisa dicarikan solusi terbaikbya," ungkap Asrul kepada Iniriau.com, Jumat (06/03) sore.
Pada tahun 2020 ini, ada sejumlah proyek pembangunan yang dilakukan di Kelurahan Wonorejo salah satunya perbaikan turap anak Sungai Sail, perbaikan kantor lurah serta rencana pembangunan SMP Negeri. DPRD Pekanbaru berkomitmen, bahwa untuk tahun 2020 ini seluruh proyek yang tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak akan dihapus sehingga dana APBD yang dikucurkan bisa tepat sasaran.
Ketua DPRD Pekanbaru, Hamdani mengatakan, semua usulan yang disampaikan oleh masyarakat akan ditampung meski nantinya tidak semua usulan bisa direalisasikan. Aspirasi yang disampaikan akan diseleksi berdasarkan skala prioritas, karena kondisi APBD Pekanbaru 2020 sedang mengalami masalah yang cukup serius dan butuh pengertian masyarakat.
"Saat ini, APBD Pekanbaru sedang mengalami masalah karena banyaknya tagihan tunda bayar pada tahun 2019 lalu yang berjumlah ratusan miliar rupiah. Contohnya saja, untuk pembayaran tagihan PLN jumlahnya mencapai angka Rp 70 miliar. Besarnya jumlah tagihan listrik tersebut, memaksa Pemko melakukan pemadaman terhadap sejumlah fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU), termasuk penerangan dilingkungan perumahan warga. Selain itu, program PMB-RW juga masih ada yang dibayarkan. Termasuk juga, uang insentif RT-RW dan kader Posyandu serta tunjangan kinerja ASN Pemko Pekanbaru. Ini tahun yang cukup berat, mohon kiranya masyarakat bersabar. Saya gak mau PHP, lebih baik masyarakat mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi," ungkap Hamdani.
Hamdani menambahkan, meski kondisi APBD masih belum stabil namun untuk 5 tahun ke depan Pemko Pekanbaru bertekad tidak hanya fokus terhadap program fisik semata, namun juga program yang bersifat non fisik salah satunya pengembangan UMKM dengan konsep dan regulasi yang jelas. Dirinya menargetkan, Kelurahan Wonorejo bisa menjadi pilot project pengembangan UMKM di Pekanbaru.
Bahkan dalam waktu dekat, Hamdani juga berencana akan melaunching keberadaan Rumah Aspirasi yang berlokasi di Jalan Belimbing Pekanbaru pada bulan April mendatang. Hal ini bertujuan, agar memudahkan masyarakat dalam menyampaikan segala bentuk aspirasi tanpa harus menunggu kegiatan reses dewan yang berlangsung sebanyak 3 kali dalam setahun.(Adv)