Gelar Reses di Markaz dakwah DPD PKS Riau, Hamdani Edukasi Warga Tentang Bank Sampah

Sabtu, 07 Maret 2020 | 21:06:00 WIB

Iniriau.com, PEKANBARU - Jika pelaksanaan reses biasanya diadakan dilingkungan pemukiman warga, namun kali ini justru diadakan di kantor Markaz Dakwah DPD Partai Keadilan Sejahtera Riau, Jalan Soekarno Hatta, Sabtu (07/03). Ditempat ini, Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani mencatat segala bentuk aspirasi yang disampaikan masyarakat mulai dari pengelolaan sampah yang buruk hingga sistem drainase yang mampet sehingga mengakibatkan banjir. 

Salah seorang warga setempat, Sudirman menuturkan, bahwa sampah yang ada di Jalan Bakti Kelurahan Tangkerang Barat baru diangkut atau dibersihkan oleh petugas kebersihan 2 sampai 3 hari sekali. Kondisi ini membuat masyarakat cemas, karena bau sampah yang menyengat. 

Menanggapi hal tersebut, Hamdani mengatakan, bahwa sesungguhnya sampah yang sering dianggap tak memiliki nilai dapat dirubah dan mendatangkan berkah untuk masyarakat. Selain itu, Hamdani juga menolak jika pemerintah meminta Pendapatan Asli Daerah (PAD) sampah dari masyarakat.

"Kecuali tempat usaha dan Rumah Sakit. Kalau masyarakat seharusnya di edukasi bagaimana sampah ini bisa bernilai ekonomis. Kedepan, kita impikan ada BUMD yang mengurus sampah dengan baik, dan dari sampah bisa buat seperti gayung dan ember," ujar Hamdani. 

Selanjutnya untuk sistem pengelolaan sampah organik, Hamdani juga menjelaskan bahwa jika dikelola dengan baik sampah organik akan bisa digunakan untuk pupuk serta dapat menambah nilai ekonomi masyarakat.

"Taman di Pekanbaru luasnya lumayan besar dan tentu butuh pupuk, dan yang organik akan bernilai ekonomis. Dan pupuk yang dikelola tadi bisa dilakukan Pemko untuk memupuk lahan atau taman milik Pemko, jadi dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Pekanbaru harus lebih inovatif," ucapnya.

Dari 12 Kecamatan yang ada di Pekanbaru, 10 Kecamatan yang ada di Pekanbaru untuk pengelolaan sampah dilakukan oleh pihak ketiga, dan hal tersebut dianggap oleh Hamdani sesuatu yang merugikan Pemko Pekanbaru sendiri.

"Karena Pemko harus keluarkan biaya sekitar Rp60 miliar. Lebih baik uang itu digunakan untuk membeli armada pengangkut sampah, percuma saja dikelola pihak ketiga kalau tidak mampu," jelasnya.

Selanjutnya Ridwan Tanjung, salah seorang warga setempat juga meminta Hamdani memperjuangkan perbaikan sistem drainase yang ada di Pekanbaru. Pasalnya saat ini beberapa daerah yang ada di Pekanbaru sangat banyak digenangi ketika hujan turun.

Tak hanya itu, jalanan Kota Pekanbaru yang sudah banyak rusak dan menimbulkan lubang juga menjadi sorotan dari masyarakat.

"Di dinas PUPR ada anggaran perbaikan jalan dan perbaikan drainase, dan minta rt/rw buat surat dengan disertai foto. Kemudian suratnya dititipin ke saya dan akan saya sampaikan ke PUPR," pungkasnya. (Adv)

Terkini