AP­KPI Gelar Pelatihan Investigasi Kecelakaan Kerja bagi AK3U

Selasa, 00 0000 | 00:00:00 WIB
AP­KPI Gelar Pelatihan Investigasi Kecelakaan Kerja bagi AK3U

PEKANBARU-Pelatihan investigasi kecelakaan kerja penting bagi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) guna pengendalian risiko di lapangan. Sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan kerja.

Demikian diungkapkan Direktur Asosiasi Profesi Keselamatan Indonesia (AP­KPI), Edy Saptono dalam siaran pers. Disebutkannya, pelatihan investigasi kecelakaan penting agar mampu memahami bagaimana kronologis terjadinya kecelakaan kerja.

"Diharapkan pengendalian resiko di lapangan semakin tepat, sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan," terangnya.

Sebelumnya, Direktur APKPI Edy Saptono ini memberikan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang digelar unit bisnis Asian Agri, yakni PT Inti Indosawit Subur (IIS). Pelatihan itu diikuti 27 peserta berasal dari PT IIS, PT Rigunas Agri Utama dan PT Tunggal Yunus Estate di kantor Kebun Buatan Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, baru baru ini.

Di kesempatan itu, dia memaparkan memahami tata cara investigasi kecelakaan yang tepat tersebut dapat menentukan penyebab dan tindakan perbaikan yang harus dilakukan.

Head Sustainability & CSR Asian Agri, Welly Pardede yang dihubungi terpisah, mengatakan pihaknya terus berupaya menekan angka kecelakaan kerja seminimal mungkin, dengan terus menggelar berbagai pelatihan K3, khusus di seluruh unit bisnis di secara berkala.

“Dengan adanya pelatihan investigasi kecelakaan ini merupakan rangkaian pelengkap dari pelatihan terdahulu, antara lain HIRADC, Inspeksi dan Observasi yang efektif," katanya.

Diharapkan dengan kelengkapan pelatihan ini, para pengawas AK3U maupun P2K3 dapat melakukan investigasi kecelakaan kerja dan menentukan akar masalah dan penanganannya di masing-masing unit.

"Kecelakaan dapat diminimalkan dengan pengendalian resiko secara baik di lapangan,” kata Welly.

Ditambahkannya, peserta pelatihan adalah seluruh AK3U, berasal dari setiap kebun dan pabrik, dokter dan perawat. Peningkatan kompetensi AK3U menjadi perhatian manajemen mengingat komitmen perusahaan terhadap sustainability atau keberlanjutan.

Koordinator Safety, Putu Grhyate Yonata Aksa mene­gaskan, aspek K3 ini penting dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.

Menurutnya, peningkatan kompetensi AK3U lebih mendalam lagi diperlukan. Sehingga AK3U dapat melakukan investigasi terhadap kecelakaan dan membuat tindakan preventif sesuai dengan akar masalah yang disimpulkan. Kecelakaan kerja pun tidak berulang kembali.

Dia juga memintakan manajemen kebun menjadi garda terdepan untuk mengawal budaya safety leadership. “Manajemen menilai pelatihan K3 adalah salah satu kegiatan perusahaan agar tercipta kesamaan persepsi dari seluruh pimpinan unit,” ungkapnya.

Sedangkan Asisten Pabrik Topaz, Sugiyana menilai melalui pelatihan ini, AK3U dan staf dapat mengetahui teknik-teknis investigasi kecelakaan, sehingga kedepannya dapat menentukan tindakan preventif dan kecelakaan tidak terjadi kembali.

Terlaksananya pelatihan investigasi kecelakaan ini akan mampu mengantisipasi permasalahan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. ***



sumber: riauterkini.com

Terkini