Cerita Pilu Pemakaman Pasien Corona, Hanya Dihadiri Tiga Anak Tanpa Pelayat

Selasa, 24 Maret 2020 | 11:44:49 WIB

Iniriau.com, Jakarta -  Kisah pilu baru saja dialami Eva Rahmi Salama. Sang ibu yang merupakan pasien corona harus mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan virus mematikan tersebut. Namun, yang lebih membuatnya sesak yaitu saat mengantarkan ibunya ke peristirahatan terakhir tanpa saudara maupun tetangga.

Eva pun mencurahkan isi hatinya melalui Instagram pribadinya, Jumat (20/3) lalu. Dalam unggahannya tersebut, ia mengaku sangat sedih saat mengantarkan kepergian sang ibunda di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Pasalnya, dalam proses pemakaman tidak ada pelayat. Hanya ada tiga orang saja, termasuk dirinya. "Mama tersayang, izinkan kami bertiga melepas kepergianmu. Ya, hanya kami bertiga, tanpa teman, saudara, tetangga, ataupun rekan kerja. Sedih yang teramat sangat, tidak bisa menghadirkan mereka di sini untuk melepas kepergianmu," tulis Eva dalam unggahan di Instagram-nya.

Eva menyebut, pemakaman yang hanya dihadiri oleh keluarga inti itu demi kebaikan bersama. Mereka tidak ingin, justru ketika banyak orang yang melayat akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Lebih lanjut, Eva pun kembali teringat ketika sang ibu harus berjuang melawan COVID-19. Ia tak kuasa sangat teringat ibunya berjuang keras seorang diri di RSUP Persahabatan.

"Mama sudah tenang sekarang tanpa peralatan medis di tubuh mama. Tak terbayangkan penderitaan mama kemarin berjuang sendirian melawan virus jahanam. Semoga itu menjadi penghapus dosa mama selama di dunia," lanjut Eva.

Eva merasa kepergian sang ibu terlalu cepat. Sebagai seorang anak, ia pun merasa masih membutuhkan sosok ibu. Ia merasa belum bisa membahagiakan sang ibu.

"Maafkan kami yang belum bisa membahagiakan mamah. Yang pasti Eva dan Frank, Harris, Hanif selalu kangen mamah, senyum tulus mamah, kebaikan hati mamah, nasi goreng buatan mamah, guyonan mamah," kenangnya.

Tidak cukup sampai di situ, kesedihan seolah bertubi-tubi menghampiri. Dua hari setelah kepergian sang ibu, ayahanda Eva juga menghadap Ilahi pada Minggu (22/3) di Rumah Sakit Tarakan. Sang ayah diketahui telah menjalani perawatan sejak awal Februari dengan dugaan akibat penyakit jantung.**

Sumber: Kumparan

Terkini