Iniriau.com, SAWAHLUNTO – Upaya untuk memaksimalkan pencegahan menyebarnya virus Corona di Sawahlunto, Pemerintah Kota (Pemko) bergerak menyiapkan fasilitas karantina bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah masing – masing. Fasilitas karantina yang tengah disiapkan ini menggunakan gedung Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen – ESDM).
Memastikan kesiapan dan mengecek langsung kondisi terkini, Wakil Walikota Sawahlunto Zohirin Sayuti meninjau langsung ke gedung BDTBT di daerah Sungai Durian, Kecamatan Barangin itu pada Selasa 31 Maret 2020. Usai melihat langsung beberapa kamar dari 40 kamar yang disediakan pihak BDBT tersebut, Wawako Zohirin mengatakan bahwa dari sisi kesiapan kamar dan gedung sudah siap ditempati.
“Sudah oke. Terimakasih kita kepada pihak BDTBT dan Kemen - ESDM yang mengizinkan untuk menggunakan gedung ini untuk lokasi karantina kita,” ujar Wawako Zohirin.
Selanjutnya kata Zohirin, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID – 19 di Sawahlunto bergerak untuk menyiapkan jajaran medis yang akan mendampingi para ODP/PDP yang masuk karantina tersebut.
“Termasuk untuk kesediaan logistik dan sarana pra - sarana penunjang lainnya, itu sedang kita persiapkan,” kata Zohirin.
Untuk ketersediaan fasilitas gedung BDTBT, diuraikan oleh Kasubag Tata Usaha BDTBT Agus Avianto bahwa semua kamar yang berjumlah 40 unit ini adalah kategori single bed.
“Fasilitas dalam kamar itu kita ada ; AC, TV, lemari pakaian dan kamar mandi/WC,” ujar Agus.
Dikemukakan Agus, kesediaan BDTBT ini untuk menyediakan fasilitas karantina sesuai dengan insiatif arahan dari Kementerian ESDM RI. Dimana surat himbauan tersebut sudah diterima dan disampaikan pada Pemko sehingga Pemko menyambut antusias tawaran tersebut.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Sawahlunto Yasril menerangkan bahwa dengan menyediakan fasilitas karantina ini maka akan sangat membantu bagi ODP/PDP yang berasal dari daerah terjangkit yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri. **