Iniriau.com, SAWAHLUNTO - Di tengah kelangkaan hand sanitizer (cairan pembersih tangan) yang saat ini memang sangat dibutuhkan dalam upaya meminimalisir dampak penyebaran virus Corona, Sadar Wisata (Pokdarwis) Lembah Sajonang Desa Talago Gunung Kecamatan Barangin. Dipelopori oleh Radha Julienthika Putri, Pokdarwis Lembah Sajonang kini memproduksi hand sanitizer dengan bahan alami dari daun sirih dan jeruk nipis.
Jika perlengkapan penunjang, yakni botol - botol kecil untuk wadah hand sanitizer ini sudah lengkap tersedia maka Radha bersama Pokdarwis Lembah Sajonang siap untuk memproduksi hand sanitizer tersebut dalam jumlah besar. Diproduksi dengan niat sosial untuk membantu menyediakan fasilitas pembersih bakteri dan virus bagi masyarakat, maka hand sanitizer dari Pokdarwis Lembah Sajonang ini tidak akan diperjualbelikan namun hanya akan dibagi - bagikan secara gratis pada masyarakat.
Ketua Pokdarwis Lembah Sajonang, Petra Ramadona atau yang akrab dipanggil Robert menyebutkan bahwa saat ini pihaknya tengah mengajarkan pada masyarakat termasuk anak - anak muda lainnya di Desa Talago Gunung untuk ikut membuat hand sanitizer dengan bahan alami ini. Sehingga nanti begitu botol wadahnya ini lengkap maka hand sanitizer siap untuk dibagi - bagikan.
"Jika untuk diproduksi dalam skala besar, selain keterbatasan botol untuk wadah maka kami juga membutuhkan tambahan bahan baku berupa daun sirih dan jeruk nipis. Kami berharap ada koordinasi dari Pemerintah Desa (Pemdes) atau pun Pemerintah Kota (Pemko) untuk membantu menyediakan bahan baku serta botol tersebut. Kalau untuk produksi, maka kami siap, kami juga mengajak masyarakat dan anak - anak muda untuk ikut memproduksinya, kalau untuk caranya kami juga bersedia mengajarkan," ujar Robert, ketika dihubungi pada Kamis 02 April 2020.
Dituturkan Robert, dengan mengajak masyarakat dan anak - anak muda ikut serta dalam memproduksi hand sanitizer ini tujuannya selain menambah tenaga kerja juga agar waktu mereka selama libur sekolah atau pun bekerja dari rumah lebih produktif.
"Daripada anak - anak muda kita selama libur sekolah ini selesai membuat tugas mereka bermain game online, maka kita ajak ikut membuat hand sanitizer alami ini sehingga mereka produktif dan turut berkontribusi dalam kegiatan sosial," kata Robert.
Sementara, Radha Julienthika Putri (pelajar SMAN 1 Sawahlunto) yang menjadi inisiator pembuatan hand sanitizer alami di Talago Gunuang itu menceritakan bahwa dirinya memutuskan untuk mencoba membuat hand sanitizer dari daun sirih dan jeruk nipis itu karena merasakan bahwa masyarakat sekarang ini sangat membutuhkannya.
"Saya dulu membuat Karya Tulis Ilmiah di sekolah tentang hand sanitizer berbahan alami ini. Nah pada saat situasi sekarang ini saya ingat itu, akhirnya saya putuskan untuk memproduksi lebih banyak agar bisa digunakan di keluarga. Ternyata keluarga antusias dan Pokdarwis Lembah Sajonang juga mau untuk turut membantu memproduksi dalam skala besar untuk dibagi - bagikan pada masyarakat," tutur Radha.
Dikatakan Radha, untuk bahan berupa daun sirih dan jeruk nipis dirinya dan Pokdarwis Lembah Sajonang mengambil dari lingkungan sekitar di Desa Talago Gunuang. Hanya untuk botol sebagai wadah hand sanitizer tersebut pihaknya mengalami keterbatasan, sehingga saat ini menggunakan botol - botol bekas yang sesuai dan kemudian dibersihkan/disterilkan terlebih dahulu.
"Tapi kan saya lihat untuk daun sirih dan jeruk nipis ini rasanya di setiap Desa pasti ada, begitu juga untuk botol - botolnya bisa kita siasati dengan menggunakan botol - botol bekas. Jadi saya siap juga untuk mengajarkan cara membuatnya pada masyarakat maupun anak - anak muda di desa - desa sehingga mereka bisa ikut membuatnya di desa masing - masing," tutur Radha.
Mendengar inisiatif dari Radha dan Pokdarwis Lembah Sajonang itu, Walikota Sawahlunto Deri Asta sangat mengapresiasi serta akan mengarahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait maupun Pemerintah Desa (Pemdes) dan Kelurahan untuk berkoordinasi terkait pembuatan dan pemanfaatan hand sanitizer alami ini.
"Kita sangat mengapresiasi sekali Radha dan Pokdarwis Lembah Sajonang ini, mereka telah melakukan hal yang sangat inspiratif dan akan membantu masyarakat banyak. Apalagi ini murni inisiatif dari mereka sendiri, maka kita akan fasilitasi agar bisa lebih terkoordinasi baik dengan Dinas terkait ataupun Desa/Kelurahan," kata Walikota Deri Asta.
Deri berharap, apa yang dilakukan Radha dan Pokdarwis Lembah Sajonang bisa menginspirasi dan memotivasi anak - anak muda lainnya di Sawahlunto untuk ikut berbuat hal - hal yang mencerahkan dan membantu masyarakat terutama dalam situasi seperti sekarang ini.
"Kehadiran hand sanitizer alami dari Radha dan Pokdarwis Lembah Sajonang ini bak menjadi sitawa sidingin dalam situasi sekarang ini. Kecemasan masyarakat akan langkanya hand sanitizer di pasaran bisa ditekan kalau hand sanitizer alami dari Pokdarwis Lembah Sajonang ini sudah bisa dibagi - bagikan nanti," pungkas Walikota Deri Asta.
Diketahui, saat ini sejumlah anak muda maupun komunitas di Sawahlunto memang juga sudah mulai bergerak membantu masyarakat dalam mencegah penyebaran virus COVID - 19. Di antaranya Satgas Pramuka Peduli, yang dengan didukung oleh Dekranasda Sawahlunto saat ini sedang memproduksi masker untuk dibagikan pada petugas satgas dan jajaran medis yang membutuhkan.
Selain Satgas Pramuka, kebutuhan masker juga dipasok oleh Situhuak Clothing, sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bidang sablon di Sawahlunto yang juga memproduksi masker dibawah dukungan Dekranasda Sawahlunto.
Sebelumnya, PT. Asiaco Batamindo juga telah memberikan bantuan CSR berupa masker sebanyak 1.000 buah pada Pemko Sawahlunto. Masker tersebut saat ini sedang di BPBD Sawahlunto untuk disterilkan sebelum dibagikan pada personel dan masyarakat. **