NASA Gunakan Sinar Laser untuk Cari Sumber Air di Bulan

Kamis, 30 April 2020 | 15:28:44 WIB

Iniriau.com - NASA berencana mengirim manusia kembali ke Bulan lebih cepat. Kini, Badan Antariksa Amerika Serikat ini sedang mempersiapkan skenario yang tepat.

Sebagaimana dijelaskan oleh NASA dalam postingan blog terbaru, mereka sedang mengerjakan Lunar Flashlight. Pada dasarnya, Lunar Flashlight adalah satelit kecil yang dilengkapi dengan laser kuat yang akan memindai permukaan Bulan untuk mencari material berharga seperti es air.

Traveler luar angkasa yang tiba di Bulan akan membutuhkan sesuatu untuk diminum. Untuk misi jangka pendek, air jelas akan dibawa dan didaur ulang.

Tapi, di masa depan, di mana manusia menghabiskan banyak waktu di permukaan, menemukan air baru akan menjadi nilai tambah yang besar. Kabar baiknya, diketahui ada es air di Bulan berkat pengamatan sebelumnya.

Namun, diduga masih banyak air yang bersembunyi di tempat-tempat yang tidak bisa dilihat. Jauh di dalam kawah yang tidak perlu disentuh sinar Matahari, cadangan air yang sangat besar kemungkinan tersimpan dalam bentuk es. Oleh karena itu, NASA berencana untuk menambang air di sana untuk bertahan hidup melalui misi Lunar Flashlight.

“Meskipun kami memiliki ide yang cukup bagus ada es di dalam kawah paling dingin dan gelap di Bulan, pengukuran sebelumnya sedikit ambigu. Secara ilmiah, itu baik-baik saja, tapi jika kita berencana mengirim astronot ke sana untuk menggali es dan meminumnya kita harus yakin itu ada,” Barbara Cohen dari Goddard Space Flight Center NASA.

Misi Lunar Flashlight akan berlangsung sekitar dua bulan. Selama kurun waktu itu, dia akan menjelajah di atas permukaan Bulan dan menyinari laser ke dalam kawah dan depresi di dekat kutub selatan Bulan.

Sinar yang ditembak Lunar Flashlight akan mampu mengungkapkan jenis es apa yang ada atau bahkan jika tidak ada es sama sekali, sebagaimana dikutip BGR, Rabu (29/4/2020).

“Kami juga bisa membandingkan data Lunar Flashlight dengan data hebat yang sudah kami miliki dari misi mengorbit Bulan lainnya untuk melihat apakah ada korelasi dalam tanda es air, sehingga memberikan kami pandangan global tentang distribusi es permukaan,” ujar Cohen.**

Sumber: Inews

Terkini