Iniriau.com, JAKARTA - Vaksin corona buatan dalam negeri, vaksin Merah Putih, kini masih dalam tahap pengembangan. Pengembangan vaksin yang melibatkan Eijkman dan sejumlah perguruan tinggi ini diharapkan dapat menjadi solusi mengobati pasien corona.
Presiden Jokowi mengatakan, proses pengembangan vaksin Merah Putih kini mencapai 30-40 persen. Jokowi menargetkan vaksin Merah Putih dapat diproduksi pada pertengahan tahun 2021.
"Kita juga mengembangkan vaksin dengan strain Indonesia yang kita namakan vaksin Merah Putih yang dikerjakan konsorsium nasional kita yang melibatkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, perguruan tinggi, dan juga lembaga penelitian kita," kata Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Selasa (1/9).
"Saat ini vaksin merah putih dalam tahap pembuatan benih vaksin, atau seed vaccine, dan prosesnya sudah sekitar 30-40 persen dan direncanakan bisa diuji klinis awal tahun depan. Insyaallah siap produksi di pertengahan 2021," imbuhnya.
Sementara untuk jangka pendek, Jokowi mengungkapkan Indonesia telah mendapatkan komitmen 20-30 juta dosis vaksin di akhir tahun 2020. Jumlah dosisnya akan terus bertambah hingga akhir tahun 2021.
"Kemudian sampai akhir 2021 kita juga sudah mendapatkan komitmen rata-rata 290 juta vaksin. Karena jangkanya masih sampai akhir 2021."- Jokowi
"Saya minta kepada para gubernur untuk pengendalian COVID-19 ini tetap menjadi fokus dan konsentrasi kita. Karena ini kita perlu memperkuat pertahanan kita sampai selluruh rakyat kita vaksin semuanya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia bekerja sama dengan Sinovac untuk uji klinis vaksin corona. Uji klinis vaksin kini sudah dilaksanakan dengan melibatkan ribuan relawan.
Sementara untuk vaksin merah putih, ditargetkan akan diujikan ke hewan dalam 2-3 bulan ke depan. Saat ini progresnya sudah dilakukan kloning untuk gen-nya.
"Insyaallah 2-3 bulan ke depan akan uji (vaksin Merah Putih) pada hewan," kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, dalam RDP bersama Komisi IX, Senin (31/8).**
Sumber: Kumparan