Iniriau.com, MANDAU - Ahli Epidemiologi Riau dr Wildan Asfan Hasibuan mengatakan, masyarakat terlanjur merasa bahwa covid-19 adalah sebuah aib yang patut disembunyikan. Mungkin karena covid penyakit yang menular dengan cepat.
Namun stigama negatif yang terlanjur ada dimasyarakat itu sebenarnya bisa dihilangkan, jika mereka yang sudah terpapar virus dari Wuhan China tersebut memberikan contoh bagaimana menghindari virus mematikan tersebut.
Stetmen dr Wildan Asfan Hasibuan tersebut saat menjawab pertanyaan Kepala UPT Puskesmas Desa Muara Basung, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis yang telah sembuh dari Covid-19, yakni bagaimana cara menghindari stigma bahwa Covid bukanlah sebuah aib.
"Pengakuan jujur dari penderita covid harus dimulai dari pejabat yang terpapar. Yakni dengan cara mengumukan bahwa dirinya positif, kapan dan dimana kena, bagaimana bisa tertular, lalu ceritakan betapa pentingnya mengikuti aturan protokol," kata dr Wildan Asfan, di aula pertemuan Kantor Camat Mandau, Bengkalis, Jumat (23/10/20).
Pengakuan pasien terpapar covid akan memberi edukasi yang cukup efektif pada masyarakat, khususnya tentang penyebaran dan langkah penanggulangan yang benar agar terhindar dari Covid-19. Dengan pencerahan itu, masyarakat diyakini bisa memahami covid, bukan semata melihat sisi buruknya saja.
"Kepercayaan diri masyarakat harus terus dibangun dalam menghadapi Covid-19. Salah satunya, disiplin penegakan protokol kesehatan secara konsisten," ujar dr Wildan.
Selain itu, Ahli Epidemiologi Riau ini juga mengingatkan bahwa usia muda lebih rentan dan berpotensi terpapar Covid-19 sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG). Kemudian tanpa disadari, mereka akan membawa kluster-kluster baru di keluarga, perkantoran dan dalam lingkungan lain.
Hadir pada kesempatan ini, Gubernur Riau H Syamsuar dalam rangka rapat percepatan penanganan Covid-19 di Duri Bengkalis. Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis Syahrial Abdi, Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir.**