Iniriau.com, PEKANBARU - Salah satu Ketua Dewan Pengurus Pusat Ikatan Putera Pekanbaru (DPP - IPP) Provinsi Riau, Ribuan Buana mengapresiasi kepolisian atas keberhasilan mengungkap kasus pelemparan kepala anjing di Pekanbaru.
Kasus pelemparan kepala anjing yang dialamatkan ke rumah Muspidauan, yakni Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru terpilih. Muspidauan juga saat ini merupakan salah satu pejabat teras di Kejati Riau.
"Mudah-mudahan ini aksi teror yang terakhir di Kota Pekanbaru dan bumi lancang kuning tercinta. Kita punya aparat penegak hukum, tentu kita serahkan pada aparat yang berwenang untuk menindak pelaku setegas-tegasnya," kata Ribuan Buana, Sabtu (13/3/21).
Selain mengaptesiasi, tokoh muda Melayu Pekanbaru ini juga mengingatkan, teror pelemparan kepala anjing tersebut, sepertinya mirip dengan teror pelemparan bom molotov yang terjadi beberapa tahun lalu.
Korbannya adalah tokoh masyarakat Pekanbaru Datuk H Nurhasyim, usai membahas kepemimpinan di LAM Kota Pekanbaru pasca pengunduran diri Destrayani Bibra. Akibat pelemparan bom molotov itu, mobil Datuk Nurhasyim terbakar di halaman rumahnya.
"Kejadiannya subuh setelah malamnya Datuk Nurhasyim mengikuti Rapat di Hotel Mutiara Merdeka membahas kepemimpinan di LAM Kota Pekanbaru pasca pengunduran diri Destrayani Bibra. Kami berharap, persoalan ini juga. Tentu saja pak Nurhasyim juga minta keadilan yang sama," ungkap Buana.
Pengungkapan kasus yang dianggap serupa dilihat latar belakangnya tersebut, untuk memberikan efek hukum yang setimpal terhadap pelaku.
"Kami berharap agar kepolisian membongkar sampai ke aktor Intelektualnya. Supaya kejadian yang bertentangan dengan norma-norma masyakat Melayu tidak terjadi lagi," ujar Buana lagi.**