Masih Resesi, Ekonomi RI Diramal Masih Minus di Kuartal I 2021

Selasa, 23 Maret 2021 | 14:05:42 WIB

Iniriau.com, JAKARTA - Resesi ekonomi diperkirakan masih berlanjut di kuartal I 2021. Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi di tiga bulan pertama tahun ini masih akan mengalami kontraksi atau minus.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi ekonomi di kuartal I 2020 minus 1 persen hingga minus 0,1 persen. Proyeksi ini lebih baik dibandingkan kuartal IV 2020 yang minus 2,07 persen.

"Kami berharap sih sebetulnya bisa mencapai zona netral, tapi kita masih mendekati minus 0,1 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (23/3).

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu menjelaskan, perbaikan ekonomi mulai terjadi di kuartal I dan II tahun ini. Ia bahkan memproyeksi adanya pertumbuhan yang signifikan di kuartal II mendatang, yakni mencapai 7 persen.

"Kuartal II dan seterusnya menunjukkan perbaikan signifikan dari segi angka. Karena kuartal II basis paling rendah di kuartal II 2020, di 2021 akan terjadi perbaikan sangat signifikan kalau hitung-hitungan terakhir di atas 7 persen," jelas Febrio.    

Secara keseluruhan, di tahun ini pertumbuhan ekonomi diprediksi akan sesuai target pemerintah sebesar 5 persen atau di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen.

"Untuk overall 2021 dibanding 2020 akan sangat signifikan. Di 2020 kita minus 2,1 persen, di 2021 melihat keseluruhan 5 persen, atau range di 4,5-5,3 persen,” tambahnya.

Indonesia mengalami resesi di tahun lalu. Perekonomian di kuartal II dan III berturut-turut mengalami kontraksi atau minus, masing-masing minus 5,32 persen dan minus 3,49 persen.

Resesi berlanjut di kuartal IV 2020, di mana perekonomian domestik masih minus 2,19 persen. Secara keseluruhan di 2020, perekonomian Indonesia juga minus 2,07 persen.**

Sumber: Kumparan

Terkini