Jalin Kerja Sama, Sumbar Jadi Daerah Pemasok Komoditas Pangan ke Riau

Jumat, 21 Mei 2021 | 10:59:14 WIB
Ilustrasi

Iniriau.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat jadi daerah pemasok sejumlah komoditas pangan ke Provinsi Riau. Hal ini telah dituangkan ke dalam kerja sama antara Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumbar.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumbar Syafrizal mengatakan dengan adanya kerja sama itu maka telah turut memutus mata rantai perdagangan. Artinya, harga komoditas yang dijual ke Riau bisa disesuaikan.

"Komoditas yang akan dipasok ke Riau itu yakni beras, bawang merah, cabai merah, dan sayur-sayuran. Sejumlah komoditas itu adalah komoditas dengan produksi yang terbilang surplus," katanya ketika dihubungi di Padang, Kamis (20/5/2021).

Dia menjelaskan seperti beras, dari produksi padi di Sumbar per tahun sebanyak 1,4 juta ton, dan bila dijadikan beras bisa mencapai 800.000 ton lebih. Sementara kebutuhan beras di Sumbar per tahun di angka 500.000 ton.

Dengan demikian, ada sekitar 300.000 beras di Sumbar surplus per tahunnya. Dari kerjasama dengan Pemprov Riau itu, beras Sumbar yang surplus itulah yang nantinya diperuntukan bagi daerah Riau.

"Jadi nantinya kita punya stok 300.000 ton beras yang siap dipasok ke Riau bila dibutuhkan. Cara ini nantinya juga dapat mengangkat perekonomian petani padi di Sumbar, karena sudah memiliki pasar yang jelas," ujarnya.

Beras yang akan dipasok ke Riau itu, tidak hanya dari beras Solok dengan kualitas premium. Tapi beras yang diproduksi oleh seluruh petani di Sumbar, dengan beragam jenis padi.

"Selera orang Riau dengan Sumbar soal beras itu sama, kurang suka dengan beras pulen. Nah stok 300.000 ton beras itu, bisa kita kirim ke Riau," tegasnya.

Begitu juga dengan bawang merah dan cabai merah. Dua komoditas ini juga bakal turut dipasok ke Riau. Produksi bawang merah dan cabai merah hampir sama jumlahnya yakni sekitar 130.000 per tahun.

Sementara untuk kebutuhan bawang merah dan cabai merah di Sumbar per tahunnya itu kurang lebih 35.000 ton. Artinya ada sekitar 95.000 ton bawang merah dan cabai merah yang bisa dipasok ke Riau per tahunnya.

"Dengan adanya kerja sama ini, jelas memberikan banyak manfaat bagi kedua daerah. Sumbar memperoleh pasar yang jelas dan berdampak kepada ekonomi petani, dan Riau pun bisa memenuhi kebutuhan sejumlah pangannya," sebut pria yang akrab disapa Jejeng ini.

Menurutnya, di satu sisi, kerja sama itu juga dapat memutus rantai perdagangan. Karena perdagangan ini berurusan langsung antar dinas pemerintah, bukan dari pedagang antar dengan agen.

Jejeng pun menyatakan akan memberikan harga yang cukup terjangkau dari sejumlah komoditas yang akan dipasok ke Riau tersebut.

"Tanpa ada kerja sama ini sebenarnya cukup banyak komoditas pangan Sumbar masuk ke Riau. Cuma itu dari perdagangan, dan harganya tentu jadi mahal, karena rantai perdagangan jadi panjang. Kalau kita beda, dari kerjasama ini, langsung antar pemerintah," ujarnya.

Diakuinya bahwa meski Sumbar menjadi daerah pemasok sejumlah komoditas pangan ke Riau, bukan berarti hanya komoditas dari Sumbar yang mengisi daerah Riau, tapi juga ada daerah lainnya, seperti dari Pulau Jawa dan Sumatra juga.

"Dari perkataan pak Sekdaprov Sumbar, kerja sama tersebut diharapkan dapat mengangkat perekonomian kedua daerah. Bagi Sumbar dapat mendorong ekonomi para petani," tutup Jejeng.**

Sumber: Bisnis

Terkini