Iniriau.com, PEKANBARU - Pengetatan PPKM di Provinsi Riau yang mulai diberlakukan hari ini, Rabu (7/7) mulai membuahkan hasil. Dari pengawasan terhadap penumpang yang datang ke Riau khususnya dari Pulau Jawa dan Bali, Selasa kemarin, empat penumpang terdeteksi posotif covid-19, setelah menjalani rapid antigen.
Keempat penumpang yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut adalah penumpang pada kedatangan pukul 8 .00 wib, terdeteksi tiga orang positif, dan dari pukul 13.00 -16.00 wib sore terdeteksi satu orang penumpang. Selanjutnya petugas akan mengambil sample swab keempatnya, dan selama hasilnya belum keluar, mereka diisolasi di Asrama Haji.
Setiap penumpang Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru kini memang wajib menjalani sample rapid antigen, khususnya terhadap penumpang dari Pulau Jawa dan Bali. ini untuk mengantisipasi masuknya varian delta ke Riau.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Rabu (7/7/21) menjelaskan, pengetatan PPKM di Riau sebenarnya sudah dilakukan sejak Selasa kemarin, sedangkan pengecekan rapid antigen terhadap penumpang yang datang ke Riau sudah seminggu ini diberlakukan. Ini sesuai arahan Gubernur Riau, Syamsuar.
"Pengetatan ini sesuai arahan pak Gubernur Riau. Jadi semua penumpang bandara, terutama dari Jawa dan Bali wajib menjalani rapid antigen," ungkap Mimi, Rabu (7/7).
Dari sampel rapid antigen yang dilakukan, jelas Mimi, terjadi peningkatan jumlah penumpang yang terdeteksi covid-19. Jika biasanya dalam sehari terdeteksi dua sampai tiga penumpang, Selasa kemarin ada empat penumpang yang pisitif covid setelah dirapid antigen.
Sejak diberlakukan pengecekan antigen di Bandara SSK II Pekanbaru hingga hari ini, sudah 23 penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru yang terdeteksi covid-19.
“Dari awal pengambilan sample rapid antigen hingga kini ada 24 penumpang yang positif covid. Sebelumnya 19 orang yang positif, dan setelah diswab PCR, 17 orang positif COVID-19, sedangkan yang dua orang lagi masih menunggu hasil PCR. Jika hasilnya negatif diperbolehkan pulang, dan kalau positif harus diksolasi di Asrama Haji. Srdangkan empat orang yang kemarin terdeteksi sedang menunggu jasil swab PCR ” jelas Mimi.
Pengetatan PPKM di Provinsi Riau direspon baik oleh masyarakat. Pemerintah diminta tegas dan tidak tebang pilih dalam menegakkan aturan.
" Kita dukung kebijakan PPKM oleh pemerintah karena bertujuan untuk kebaikan kita semua. Tetapi kami meminta tidak ada tebang pilih, mal, pasar dan warung-warung kopi harus sama-sama diawasi dalam penegakan prokes. Karena di tempat-tempat inilah titim konsentrasi keramaian," ujar Lina, karyawan swasta di Jl.Arengka Pekanbaru.
Sedangkan Putra, warga Jl.Tengku Bey Pekanbaru meminta kantor-kantor swasta yang tidak menerapkan work from home (wfh) agar ditindak. "Tindak tegas jika ada kantor swasta yang tidak wfh. Petugas juga harus razia kantor-kantor," ujar karyawan sebuah bank ini.
(jri)