Iniriau.com, Pekanbaru - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV tahap II berakhir hari ini, Senin 9 Agustus. Namun hingga kini, belum ada pemberitahuan dari pemerintah pusat ataupun Pemko Pekanbaru, apakah PPKM level 4 akan diperpanjang atau tidak.
Pemko) Pekanbaru sendiri masih menunggu kabar dari pusat mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV tahap II yang hari ini berakhir.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Muhammad Jamil menyebut, kebijakan PPKM untuk Kota Pekanbaru tergantung pemerintah pusat. Ia mengaku hingga kini belum ada kepastian apakah PPKM dilanjutkan lagi.
"Sama dengan pekan kemaren, kita masih nunggu arahan pusat," ujar Muhammad Jamil, Senin (9/8) siang.
Menurutnya, pemerintah pusat memiliki penilaian sendiri terkait penanganan pandemi di wilayah yang memiliki sebaran Covid-19 tinggi.
Ditengah keraguan Pemko Pekanbaru tentang status PPKM ini, desakan warga agar pemerintah memghentikan PPKM semakin kuat. Masyarakat mengaku kebijakan PPKM sangat merugikan mereka, baik pekerja maupun pedagang.
"Sejak PPKM sedikit yang ke pasar. Lapak kami sepi, orang malas keluar karena jalan mereka dihambat. Kami betul-betul sulit memenuhi kebutuhan harian karena tak ada yang beli," ujar Surti,,pedagang tempe dan tahu di Pasar Dupa, Minggu '(8/8).
Nur, karyawan swasta, kini harus mengeluarkan biaya ekstra untuk beli bbm. Biasanya jarak dari rumah ke kantor 4 kilometer, sekarang bisa dua kali lipat karena jalannya mutar-mutar.
"Jalan ditutup, tapi aktifitas kantor seperti biasa. Jadi yang menangung beban kami para pekerja," ujar pegawai administrasi sebuah lembaga pendidikan ini.
Keberatan sebelumnya juga disampaikan kelompok mahasiswa yang berdemo menyuarakan suara rakyat. Meski aksi demo dibatalkan polisi, tetapi aksi mahasiswa sudah cukup merepresentasikan suara masyarakat yang semakin tertekan ekonomiya dengan PPKM. **