Iniriau.com, Pekanbaru - Sebelumnya Walikota Pekanbaru Firdaus meminta Satgas Covid Covid-19 mengevaluasi lagi penyekatan jalan protokol, karena dinilai tidak efektif dan menimbulkan banyak masalah. Tetapi itu bukan bukan berarti penyekatan tidak ada lagi. Entah mengapa, peraturan baru kini muncul lagi. Jalan protokol masih tetap di sekat, dan warga yang betul-betul ada keperluan masuk jalan protokol, harus menunjukkan kartu pass di pos penyekatan.
Walikota Pekanbaru Firdaus meminta warga yang tidak betul-betul ada kepentingan, agar tidak bepergian. Sedangkan yang sektor esensial boleh bekerja sebanyak 25 persen dari jumlah karyawan. Untuk warga yang bekerja di sektor esensial ini bisa melewati penyekatan jika memiliki kartu pass.
"Penyekatan jalan protokol di Pekanbaru hanya 10 persen. Artinya ketaatan warga tidak berkepentingan keluar rumah rendah. Kita dukung warga yang hendak bekerja di sektor esensial, kita akan keluarkan kartu pass," kata Walikota sperti dikutip dari Pekanbaru.go.id Kamis (12/8).
Walikota menyebut, warga yang bekerja di sektor esensial itu bisa mendapatkan kartu pass di sekretariat Satgas Covid-19 di gedung Mal Pelayanan Publik (MPP).
Solusi kartu pass yang disampaikan Walikota mendapatkan berbagai tanggapan warganet. Disalah akun Instagram @pkucity yang memposting tentang warga yang diperbolehkan melewati penyekatan di Simpang jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Sudirman Jumat ( 13/8/2021) adalah yang memiliki kartu pass diserbu netizen. Warganet menyampaikan tanggapan mereka terkait kebijalan baru Walikota Pekanbaru.
Seperti komentar akun @tiaranamy yang menilai penginaan kartu pass untuk lewati jalan protokol seraa masuk ke komplek Chevron.
"Udah kayak Chevron aja ni pake kartu pass" tulisnya.
Lain lagi komentar akun @dimas_ prayuda_say memberi komentar " Pekanbaru belum merdeka " yang diikuti icon ketawa.
Sementara akun @osmanananto menilai penyekatan jalan dan kartu pass bentuk pembodohan.
"TENANG SAUDARA SAUDARA PEMBODOHAN INI TETAP BERLANJUT." Tulisnya dengan diikuti icon tertawa.
Sedangkan warga uang diwawancarai langsung oleh iniriau.com melihat kebijakan penyekatan jalan dan kartu pass hanya menyulitkam warga. Bahkam Yeni salah seorang Warga Kecamatan Tuah Madani mengaku enggan mengurus kartu pass. Ia lebih memilih lewat jalan tikus atau tetap jalan sekitar panam saja.
" Ada -ada saja yang harus diurus, kami dak mau. Ribet, mending lewat jalan tikus aja. Atau di panam aja kami jalannya." Ujarnya polos.
Hingga kini protes terhadap penyekatan jalan di Pekanbaru masih disuarakan warga. Namun pemerintah masih menjalankan karena menilai cara paling efektif memutus mata rantai Covid-19.**