Dikelola Pertamina, Blok Rokan Produksi 158.000 Barrel per Hari

Jumat, 10 September 2021 | 11:37:47 WIB
Blok Rokan - dok Pertamina

iniriau.com, JAKARTA  - Meski baru berjalan satu bulan, namun produksi minyak di Blok Rokan mengalami peningkatan setelah dikelola oleh PT Pertamina (Persero), melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Produksi di Blok Rokan saat ini di kisaran 158.000 BOPD (barel minyak per hari).

"Dalam kurun waktu 1 bulan ini, sudah ada kenaikan produksi sebesar 1.000-2.000-an BOPD dengan tren yang terus meningkat," kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dikutip dalam siaran pers, Kamis (9/9/2021).

Julius mengatakan SKK Migas bersama PHR terus berkoordinasi agar target lifting Blok Rokan di 2021 dapat tercapai yakni 165.000 bopd. SKK Migas dan PHR memproyeksi peningkatan produksi yang signifikan baru akan terjadi pada kuartal IV 2021, yang diperoleh dari penambahan pemboran yang dilakukan oleh CPI dan PHR.

"Akhir tahun nanti, akan ada 17 rig yang melakukan pemboran, kami tetap optimis target dari Blok Rokan pada 2021 akan tercapai,” kata dia.

Selasa (7/9/2021) lalu, PHR mulai mengoperasikan rig ke-13 di Sumur Pungut P04, Lapangan Pungut, yang masuk wilayah Kabupaten Bengkalis. Rig Airlangga-55 tersebut dioperasikan oleh PT Asia Petrocom Service.

Sejak Pertamina resmi mengelola Blok Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu hingga saat ini, PHR telah mengebor 23 sumur. PHR menargetkan hingga akhir tahun bisa mengebor sebanyak 161 sumur.

"PHR terus berupaya menambah jumlah rig, dengan adanya penambahan rig tentu dapat mempercepat penambahan jumlah sumur secara eksponensial guna mendukung pencapaian target pengeboran pada tahun ini," kata Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin.

Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin menambahkan, pihaknya berkomitmen mencanangkan program kerja yang masif dan agresif untuk menjaga, bahkan menaikkan, tingkat produksi Blok Rokan. Menurutnya, PHR terus berupaya menambah jumlah rig sehingga dapat mempercepat penambahan jumlah sumur secara eksponensial guna mendukung pencapaian target pengeboran pada tahun ini.

”Dukungan semua pemangku kepentingan sangat penting bagi kelancaran program pengeboran, termasuk dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar,” ungkap Jaffee.

Selain program pengeboran yang agresif, PHR tetap berupaya menjaga kinerja base business. Berbagai upaya yang dilakukan di antaranya menambah jumlah rig kerja ulang hingga 29 rig, meminimalisasi potensi kehilangan produksi atau Loss Production Opportunity/ LPO, menjaga keandalan peralatan untuk mengurangi downtime, serta menekan kasus pencurian minyak mentah maupun peralatan penunjang operasi migas.

"Serta upaya menekan kasus pencurian minyak mentah maupun peralatan penunjang operasi migas," kata dia.

Sementara Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menuturkan, SKK Migas Perwakilan Sumbagut terus memantau perkembangan realisasi pemboran yang masif di WK Rokan yang tersebar di 7 Kabupaten/Kota agar tetap berjalan lancar dan aman. 

"Kami bersyukur atas dukungan penuh dari semua elemen masyarakat, Pemda/Polri/TNI-AD beserta jajarannya, bahwa kondisi seamless transition terwujud sehingga PHR bisa lebih fokus pada kegiatan operasional di lapangan WK Rokan. Semoga kondisi ini terus terjaga dan produksi WK Rokan terus meningkat" tuturnya.**

Terkini