Iniriau.com, PEKANBARU - Hari ini, Rabu (15/12/21) merupakan hari terakhir Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Yakni Wawancara, Pengamatan Fisik, dan Keterampilan (WPFK) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilaksanakan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau.
Dari 91 orang peserta yang dijadwalkan mengikuti SKB WPFK CPNS tersebut, terdapat sebanyak lima orang peserta tidak hadir. Peserta absen tanpa keterangan tersebut dinyatakan gugur. Hasil penilaian SKB WPFK CPNS dapat dilihat pada papan pengumuman di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau. Untuk pengumuman hasil kelulusan CPNS Tahun 2021, peserta diharapkan dapat terus memantau link resmi penerimaan CPNS Kemenkumham, yaitu cpns.kemenkumham.go.id.
"Ada lima peserta yang tidak hadir hari ini," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Pujo Harinto.
Secara umum, pelaksanaan SKB WPFK CPNS berjalan lancar. Tidak jauh berbeda dengan hari pertama dan kedua, setiap peserta yang mengikuti seleksi diwajibkan untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Yaitu dengan menggunakan double masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, mencuci tangan, membawa bukti hasil swab PCR atau rapid test serta suhu tubuh dibawah 37,4 C.
Disela-sela pengundian untuk menentukan pasangan tim penguji, Kakanwil Kemenkumham Riau mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia dan tim penguji yang bekerja keras sehingga pelaksanaan SKB WPFK ini dapat berjalan dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti.
“Rangkaian proses rekrutmen CPNS yang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel, maka diharapkan dapat menghasilkan calon ASN yang berintegritas tinggi, serta mempunyai jiwa yang ramah dalam melayani masyarakat,” ujar Kakanwil.
Pada hari terakhir ini peserta terlihat all out menunjukkan kemampuan dan keterampilan masing-masing. Peserta banyak menampilkan aksi baris-berbaris, bela diri, berpuisi, memainkan alat musik dan lain sebagainya. Ini dilakukan untuk memukau dan memikat hati tim penguji untuk mendapatkan nilai kumulatif yang maksimal.
Selain menunjukkan keterampilannya, peserta juga dituntut untuk mampu menjawab setiap pertanyaan dari tim penguji untuk mengetahui tingkat kesungguhan peserta, menjadi seorang Insan pengayoman yang berintegritas dan profesional.**