iniriau.com,PEKANBARU - Virus Hepatitis akut yang telah menelan empat orang korban jiwa di Indonesia, menjadi perhatian Pemprov Riau. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membentuk tim khusus untuk mengantisipasi penyebaran virus hepatitis akut di Provinsi Riau. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto.
"Untuk mendeteksi virus Hepatitis akut, kita di Riau sudah bentuk tim khusus. Lebih jelasnya silahkan konfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Riau," kata SF Hariyanto, Selasa (10/5/2022).
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, Zainal Arifin mengaku jika pihaknya sudah mengirim surat edaran ke Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota se-Riau. Hal ini agar dinas kesehatan kabupaten kota sehera memberi arahan pada Puskesmas diwilayah mereka terkait Hepatitis akut tersebut.
"Diharapkan dengan surat edaran itu bisa menjadi pedoman mengantisipasi terhadap kasus hepatitis ini," katanya.
Bahkan, kata Zainal, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan sudah mensosialisasikan kepada seluruh Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terkait hepatitis akut tersebut melalui zoom metting.
"Jadi ketika ada konfirmasi ada gejala hepatitis, nanti ada tim khusus yang memutuskan bahwa gejala itu benar hepatitis akut," terangnya.
Karena itu, lanjut Zainal, saat ini pihaknya terus memantau perkembangan kasus tersebut di seluruh kabupaten kota se Riau. Sebab kasus ini baru ada kejadian di Indonesia 4 orang.
"Di Riau sendiri belum kita temukan kasus serupa. Kita jangan terlalu khawatir karena penyebab virus ini berbeda dengan Covid-19. Kalau Covid-19 kan melalui pernapasan, sentuhan dan lainnya. Kalau hepatitis ini melalui kontaminas, ataupun serum darah yang masih bisa kita batasi. Karena itu, kita harus menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan," terangnya.
"Untuk itu, kita mengimbau masyarakat jangan terlalu khawatir. Meski demikian ketika menemukan gejala, demam, kencing warna kuning agar segera memeriksa ke fasilitas kesehatan," sambungnya.
Sehingga dengan begitu, tambah Zainal, pasien bisa dipantau oleh dokter, dan namun dokter puskesmas tidak bisa menentukan bahwa pasien tersebut kena hepatitis akut.
"Itu nanti ada tim khusus yang menentukan bahwa pasien tersebut benar terjangkit hepatitis akut berdasarkan hasil laboratorium. Tim itu terdapat di kabupaten kota dan provinsi. Untuk di provinsi, kita bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Riau," jelasnya.
"Jadi nanti tim RSUD Arifin Achmad yang menentukan. Sehingga ini tidak salah kaprah, nanti sedikit-sedikit sudah diklaim hepatitis. Karena Hepatitis ini sudah ada levelnya, A, B, sampai E. Misalnya setelah diperiksa di labor pasien mengalami Hepatitis A yang tidak mengandung virus," tandasnya.**