iniriau.com,PEKANBARU - Hingga saat ini persoalan sampah di Pekanbaru tak kunjung tuntas. Terbukti sampah masih saja menumpuk disejumlah ruas jalan di Kota Bertuah. Hal ini membuat Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mengkaji kontrak angkutan sampah dengan pihak ketiga. Pasalnya, angkutan sampah yang beroperasi saat ini tidak sebanding dengan sampah yang dihasilkan 360.000 rumah. Hal ini disampaikan Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun usai rapat koordinasi dengan DLHK di ruang rapat Mal Pelayanan Publik (MPP),Kamis (3/11/200).
"Saya minta DLHK melaksanakan tugas pokoknya dengan baik. Karena, tugas DLHK sangat berat dalam pengelolaan sampah," kata Muflihun.
Tidak hanya itu, DLHK juga harus membuat inovasi baru. Agar, sampah bisa terkelola dengan baik. Berdasarkan ekspos dari DLHK, permasalahan pengangkutan sampah ada pada armada. Armada yang tersedia tidak cukup bila dibandingkan dengan luas wilayah.
" Dari laporan DLHK persoalan sampah ini ada pada armada. Sampah dari 360.000 rumah diangkut oleh 30 truk sampah. Hal ini, tidak masuk akal," kata Wali Kota.
Untuk itu Muflihun meminta DLHK harus bisa mengkaji kontrak (angkutan sampah) dengan pihak ketiga. Harus tahu jumlah sampah yang diangkut di tiap rumah, ruko hingga pabrik. Artinya, pengangkutan sampah bisa terukur dengan armada yang ada.**