iniriau.com, PEKANBARU - Dinas Perkebunan Provinsi Riau bersama tim penetapan harga mengumumkan hasil rapat yang menunjukkan kenaikan harga kelapa sawit mitra swadaya satu pekan ke depan. Dimana harga tertinggi terjadi pada kelompok umur 9 tahun, dengan peningkatan sebesar Rp 69,07/Kg atau 2,11 persen dibandingkan harga minggu sebelumnya.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi, kenaikan harga ini disebabkan oleh penggunaan tabel rendemen harga baru yang merupakan hasil kajian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, dan telah disepakati oleh tim penetapan harga.
"Harga pembelian TBS petani untuk periode 16-22 Oktober 2024 naik menjadi Rp 3.348,15/Kg, dengan kenaikan tertinggi berada di kelompok umur 9 tahun," ujar Syahrial, Selasa (15/10/2024).
Selain itu, harga cangkang yang berlaku untuk satu bulan ke depan ditetapkan sebesar Rp 22,50/Kg, sementara indeks K yang digunakan untuk satu bulan mendatang berada di angka 92,86 persen.
Syahrial menambahkan bahwa harga penjualan CPO (Crude Palm Oil) juga mengalami kenaikan sebesar Rp 77,52/Kg dari minggu sebelumnya, sementara harga kernel naik signifikan sebesar Rp 637,51/Kg.
Untuk beberapa Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang tidak melakukan penjualan, penetapan harga berdasarkan Permentan Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 8 menggunakan harga rata-rata tim.
Apabila terjadi validasi harga CPO atau kernel, maka digunakan harga rata-rata KPBN.
"Harga rata-rata CPO di KPBN sebesar Rp 14.040,00/Kg, sementara harga kernel rata-rata Rp 9.935,00/Kg," tutup Syahrial.**