iniriau.com, PEKANBARU - Skandal mengejutkan mengguncang Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Pekanbaru. Sebuah video berdurasi singkat yang memperlihatkan pesta meriah ala dugem di dalam sel, lengkap dengan musik DJ, botol minuman keras, dan alat hisap menyerupai bong, menyebar luas di media sosial. Publik pun geger, mempertanyakan keamanan dan pengawasan dalam lembaga pemasyarakatan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Riau, Maizar, angkat bicara. Ia menyebut insiden ini sebagai tamparan keras bagi sistem pengawasan di rutan dan berjanji akan menindak tegas semua pihak yang terlibat—baik napi maupun petugas.
“Kami sedang menelusuri siapa saja yang terlibat. Kalau ada oknum petugas, sanksinya tidak main-main. Bisa langsung diberhentikan dari jabatannya,” kata Maizar saat ditemui wartawan, Rabu (16/4/2025).
Saat ini, 14 warga binaan yang muncul dalam video tengah diperiksa secara intensif. Tim gabungan dari Rutan Pekanbaru dan Kanwil Kemenkumham Riau telah dikerahkan untuk menyelidiki kasus ini hingga ke akarnya. Maizar juga memastikan, sejumlah barang bukti telah diamankan dari lokasi kejadian.
“Kami sudah kumpulkan bukti, dan semua langkah yang kami ambil mengarah pada pembenahan menyeluruh,” ujarnya dengan nada serius.
Tak menutup kemungkinan keterlibatan petugas, Maizar menegaskan bahwa penyelidikan akan diperluas. “Kami mulai dari warga binaan dulu. Tapi kalau dalam prosesnya ada indikasi kuat ke petugas, tentu akan kami periksa. Tidak ada toleransi,” tegasnya.
Sebagai langkah lanjutan, seluruh kepala lapas dan rutan di Provinsi Riau diminta untuk segera memperketat pengawasan dan menggelar razia gabungan dengan bantuan TNI-Polri.
“Kejadian ini menyakitkan, tapi sekaligus menjadi momen penting untuk berbenah. Sistem pengawasan akan kami evaluasi total,” tandasnya.**