iniriau.com, PEKANBARU – Dalam upaya memperkuat penanganan dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau menerima bantuan 30 unit oxygen concentrator dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Alat ini mampu mengubah udara bebas menjadi oksigen medis, yang sangat dibutuhkan dalam kondisi darurat.
Kepala Diskes Riau, drg. Sri Sadono Mulyanto, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap kesiapsiagaan daerah menghadapi musim kemarau dan potensi bencana asap.
“Alat ini akan sangat membantu masyarakat dan petugas di lapangan, terutama di wilayah yang sering terdampak karhutla,” ujar drg. Sri Sadono.
Menurutnya, seluruh unit oxygen concentrator akan segera dikirim ke kabupaten dan kota yang dianggap paling rawan terkena dampak kabut asap. Pemilihan lokasi distribusi didasarkan pada riwayat karhutla dan tingkat risiko paparan asap.
Tak hanya untuk warga sipil, alat ini juga bisa digunakan oleh petugas pemadam kebakaran yang berjibaku di garis depan. Ukurannya yang relatif ringkas membuatnya mudah dibawa dan digunakan langsung di lapangan.
Sebagai langkah antisipatif, Dinas Kesehatan juga diminta menyiapkan ruang-ruang khusus yang dapat diakses warga saat kabut asap melanda. Ruang tersebut akan dilengkapi alat bantu pernapasan, termasuk oxygen concentrator.
“Kami berkomitmen menyiapkan fasilitas darurat di daerah terdampak agar masyarakat bisa segera mendapatkan pertolongan, terutama dalam hal kebutuhan oksigen,” tambahnya.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi perlindungan kesehatan masyarakat sekaligus dukungan terhadap tim-tim pemadam yang rentan terpapar asap saat menjalankan tugas.**