Ikon Medis Baru Sumatera, RS Vertikal Riau Siap Tanding Malaysia-Singapura

Jumat, 13 Juni 2025 | 15:50:49 WIB
Ground Breaking Rumah Sakit UPT Vertikal Riau di Jalan Nagasakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Binawidya (foto:mcr)

iniriau.com, PEKANBARU – Sebuah proyek ambisius tengah dimulai di jantung Kota Pekanbaru: pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Riau. Diharapkan menjadi pusat layanan medis paling modern di Pulau Sumatera, rumah sakit ini digadang-gadang bakal menjadi magnet baru bagi pasien-pasien dari dalam dan luar negeri, sekaligus alternatif nyata dari dominasi rumah sakit di Malaysia dan Singapura.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, turun langsung memimpin peletakan batu pertama di kawasan Jalan Naga Sakti, Jumat (13/6/2025). Rumah sakit ini dibangun di atas lahan 10 hektare dengan luas bangunan hampir 48 ribu meter persegi dan anggaran fantastis sebesar Rp663,2 miliar.

“Yang dibangun ini bukan hanya fisik rumah sakit, tapi juga kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan dalam negeri,” ujar Andi Saguni, Pelaksana Harian Dirjen Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan.

Bangunan setinggi delapan lantai ini akan dilengkapi berbagai fasilitas unggulan, seperti bedah jantung terbuka, MRI 3 Tesla, teknologi robotic surgery, transplantasi sel punca, serta layanan imunoterapi dan cath lab. Nantinya, RS ini mampu merawat 351 pasien dengan 243 kamar rawat inap, 54 ruang intensif, dan 32 unit hemodialisa.

Tak kalah penting, terdapat delapan ruang operasi, dua cathlab, 31 tempat tidur IGD, dan 41 layanan rawat jalan. Bahkan, lahan parkir tahap pertama sudah dirancang untuk menampung 243 mobil dan 110 sepeda motor.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sri Sadono Mulyanto, menegaskan bahwa proyek ini telah mencapai progres fisik 10 persen. RS Vertikal Riau, katanya, akan difokuskan sebagai pusat spesialisasi penyakit jantung, stroke, dan uro-nefrologi, serta tengah dijajaki untuk menjadi rumah sakit rujukan kanker.

“Kita ingin masyarakat Riau punya rumah sakit yang bisa diandalkan untuk semua jenis pengobatan canggih, tanpa harus ke luar negeri,” jelas Sri Sadono. 

“Kalau ini selesai sesuai target di akhir 2026, Sumatera akan punya pusat medis modern yang bisa bersaing di tingkat Asia Tenggara," tutupnya.**
 

Tags

Terkini