iniriau.com, Yogyakarta – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahmad Syauqi Soeratno, melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 19 Bantul, baru-baru ini. Kegiatan yang dilakukan dalam masa reses ini bertujuan menyerap aspirasi langsung dari pengelola, tenaga pendidik, dan siswa terkait pelaksanaan program Sekolah Rakyat.
Dalam peninjauannya, Syauqi mengamati kondisi ruang kelas, fasilitas asrama, serta sarana pendukung pembelajaran. Ia mengapresiasi upaya sekolah dalam memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Sekolah ini bukan sekadar tempat belajar, melainkan ruang hidup yang menumbuhkan harapan bagi anak-anak yang berjuang di tengah keterbatasan,” ujar Syauqi.
Namun dalam dialog yang berlangsung, berbagai tantangan terungkap. Para guru dan siswa menyampaikan keterbatasan sarana belajar yang masih menghambat kegiatan pembelajaran.
“Kami kesulitan belajar karena kurangnya buku pelajaran dan alat laboratorium. Kamar asrama juga belum cukup menampung semua siswa,” ungkap Puti, siswi SRMA 19 Bantul.
Meski program Sekolah Rakyat di DIY telah diluncurkan sejak 14 Juli 2025 di Kabupaten Sleman dan Bantul, fasilitas di SRMA 19 masih jauh dari kata ideal. Menanggapi hal tersebut, Syauqi menegaskan komitmen DPD RI dalam mengawal implementasi kebijakan pendidikan ini agar sesuai dengan standar nasional.
“Negara wajib hadir untuk menjawab kebutuhan mereka. Semua temuan di lapangan akan saya bawa dalam Rapat Dengar Pendapat dengan kementerian terkait,” tegasnya.
Syauqi juga menekankan pentingnya dukungan konkret terhadap program Sekolah Rakyat sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan melalui model pendidikan berasrama. Ia mendorong adanya evaluasi rutin, pendampingan intensif, dan langkah nyata agar program ini berjalan sesuai tujuan awalnya.
Kunjungan ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Sosial DIY, Disdikpora DIY, serta Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso.**