iniriau.com, Bengkalis – Penolakan terhadap rencana perluasan tanah pekuburan Tionghoa di Kelurahan Rimba Sekampung, Kecamatan Bengkalis, terus menguat. Sebanyak 133 Kepala Keluarga di RW 03 menyatakan sikap tegas menolak rencana tersebut melalui surat resmi yang ditembuskan kepada Bupati Bengkalis Kasmarni, Ketua MUI Kabupaten Bengkalis, LAM Riau Kabupaten Bengkalis, Kapolres Bengkalis, anggota DPRD dapil Bengkalis, Kementerian Agama, dan Lurah setempat.
Ketua RT 02 RW 03, Dakeslim, menjelaskan bahwa sikap ini merupakan hasil rapat gabungan warga RT 01, RT 02, dan RT 03 bersama Ketua RW 03, Ketua RW 04, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda yang digelar pada 20 Juli 2025 di Masjid Dharul Wustho, Kampung Tengah. Dalam rapat tersebut, warga sepakat menolak perluasan pemakaman karena lokasinya dinilai terlalu dekat dengan permukiman padat penduduk, berada di sekitar masjid dan pondok pesantren yang sedang dibangun, serta berpotensi memutus akses jalan utama yang sangat vital bagi aktivitas sehari-hari.
Warga juga meminta pemerintah mendorong pihak yayasan untuk mencari lokasi baru yang dinilai lebih sesuai dan tidak menimbulkan dampak sosial di kemudian hari. Ketua RW 03, H. Eli Yohanes, menegaskan bahwa warga tidak menolak niat baik pihak yayasan, namun lokasi yang dipilih tidak tepat jika berada di tengah pemukiman.
“Kami ingin lingkungan tetap nyaman dan akses jalan warga tidak terganggu. Pemerintah harus mendengar aspirasi ini,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Hal senada disampaikan Ketua RT 02, Ikes, yang menyebut persoalan ini bukan hanya soal lahan pemakaman, tetapi juga menyangkut kenyamanan, keselamatan, dan keberlangsungan hidup warga.
Hingga berita ini diterbitkan, Ketua Yayasan Sosial Masyarakat Tionghoa Bengkalis, Ruby Handoko, belum memberikan tanggapan meski konfirmasi telah dikirimkan melalui pesan WhatsApp.**