Ledakan menyebabkan masjid tersebut hancur dan menyebabkan setidaknya 27 orang tentara meninggal dunia dan 50 lainnya luka-luka.
Ledakan itu menargetkan anggota resimen ke-2 dari tentara nasional Afghanistan ketika mereka menggelar sholat Jumat di dalam markas.
Informasi soal apakah ledakan dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri atau peledak yang diledakkan dari jarak jauh masih simpang siur.
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggungjawab atas ledakan itu.
Dikabartkan Al Jazeera, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengecam insiden itu dan menyebutnya sebagai tindakan yang anti-Islam dan tidak manusiawi.
Ghani menyerukan penyelidikan cepat terhadap pemboman itu dan mengatakan dia ingin tahu bagaimana keamanan di pangkalan militer itu dilanggar.(irc/rmol)