Lebih Dekat Dengan Indra Gunawan Eet "Bukan Pria Biasa" Yang Tak Menyukai Golf

Lebih Dekat Dengan Indra Gunawan Eet
Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet

KETUA DPRD Riau Indra Gunawan Eet, saat ini adalah salah satu prototipe pejabat yang "langka" dijumpai, ditengah karakter pejabat kebanyakan yang  eliter dan protokoler.

Sikapnya yang pragmatis, membuat semua urusan dengannya terasa begitu mudah, simpel dan tuntas. 

Karena itu meski sebagai "new comer" di gedung DPRD Riau, Eet cepat dikenal dan mudah diterima masyarakat. Di kalangan rekan kerjanya di Gedung DPRD Riau, pria kelahiran Parit Bangkung, Bengkalis ini dikenal cepat dalam bertindak, dan cekatan dalam bekerja.

" Beliau sosok yang enak diajak bicara dan tukar pikiran, terbuka serta cakap," ujar Sekretaris Dewan DPRD Riau, Muflihun.

Semua tindak tanduk anak kedua dari  empat bersaudara pasangan Siti Khadijah  dan Darli Markawi ini, memang melawan kepakeman yang ada, untuk standar seorang pejabat publik. Jangan heran jika melihat pria bertubuh mungil dan berpenampilan sederhana ini tertawa lepas dan bicara blak-blakan tanpa mengontrol volume suaranya saat bicara dengan seseorang. Sebab itulah salah satu keunikan yang menonjol dalam dirinya. 

Lihat juga deretan hobi ayah satu orang anak ini, yang  lebih suka  survival dan adventure, daripada golf dan tenis. Tak heran jika ia sangat akrab dengan olahraga merakyat seperti  bela diri, motorcross, sepak bola, bulutangkis, tarung derajat, musik, olahraga hingga memancing. 

“Semua olahraga saya suka, kecuali tenis dan golf”, kata Eet. Begitulah, disaat kebanyakan pejabat  lebih menikmati berada di lapangan golf dan lapangan tenis, Eet mungkin sedang asik bertarung dengan alam di medan yang menantang. 

Di masa mudanya, Eet membuktikan bahwa hobinya itu tidak sekedar kegemaran yang sia-sia. Ia mampu menoreh prestasi dan membanggakan nama Riau, terutama kabupaten Bengkalis.

Pria kelahiran 30 Agustus 1974 ini pernah meraih medali emas di kejuaraan daerah se-Jawa Barat, saat berusia 21 tahun untuk cabang olahraga beladiri dan tarung drajat.

" Saat itu saya hanya butuh waktu 4 bulan untuk latihan intensif, dan akhirnya berhasil mempersembahkan medali emas,"  kenang Eet, dengan bahasa khas Bengkalisnya.

“Empat bulan saya belajar, saya bisa mengalahkan senior saya, untuk bisa mengikuti seleksi kejuaraan. Alhamdulillah, ngah dapat medali emas,” ucap Eet berbinar-binar mengenang masa mudanya.

Ada satu lagi kebiasaan "degil" Eet. Dia paling suka berkelahi dengan liar. Dan sekali lagi, ia mampu memanfaatkan kebiasaan "buruknya" itu untuk menuai prestasi. Saat dirinya merantau ke tanah jawa,  ia langsung menyalurkan hobi berkelahinya untuk hal yang positif.  Ia bergabung di wadah yang tepat untuk menampung gelora bertarungnya, yaitu olahraga tarung drajat, sebuah cabang olahraga yang sangat mengutamakan fighting spirit. Lagi-lagi, Eet membuktikan ketangguhannya dengan mengukir prestasi.

Eet memang tak pernah diam. Saat  kuliah di Universitas Pakuan Bogor, pria yang 
mengambil jurusan tehnik sipil ini juga aktif berorganisasi. Eet pernah menjabat ketua Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala), pelatih utama tarung derajat di kampus hingga menjadi pengurus inti dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pakuan Bogor.

Di bidang musik, Ketua AMPG Riau ini mampu memadukan berbagai jenis aliran musik seperti rock, hardrock, speed, pop dan melayu menjadi genre musik baru. Ia sempat memiliki album bertajuk parlemen dengan lagu andalan bingal.

"Saya tak punya aliran, saya hanya memadukan beberapa genre dan menjadi karakter musik saya,” tuturnya. Sejak kecil, Eet memang telah mencintai seni musik. Musik telah mendarahdaging baginya. Karena sejak dalam kandungan ia telah diperkenalkan dengan musik.

“Saya suka main musik, dan saya mempelajarinya secara otodidak. Melihat orang suka olahraga saya juga suka. Dan saya kalau sudah suka akan fokus untuk menguasainya. Alhamdulillah dua-duanya berhasil,” pungkas Eet.

Kini ditengah kesibukannya sebagai politisi dan ketua DPRD Riau, Eet masih meluangkan waktu untuk olahraga dan main musik. "Untuk kebukan dan menjaga keseimbangan hidup agar tetap fresh dab rileks, hibgga kini saya madih rutin olahraga dan main musik " jelas pria 46 tahun ini.

Prestasi Eet yang lain di bidang olahraga adalah  medali emas motorcross. Tak hanya itu, ia juga pernah memenangkan kejuaraan bulutangkis se-Sumatra.

Memancing dan berburu, juga menjadi hobi lain Eet. Ia bisa berhari-hari berada di laut, dan melakulan touring ke luar negeri seperti Jepang, Madagaskar dan Maladewa untuk memancing dan mendapatkan pengalaman baru. Mencoba hal-hal baru, Eet juga berburu ke sejumlah negara seperti New-Zealand,  untuk  berburu rusa di siang hari.

Namun ditengah kepiawaiannya  melakoni hobi, sebagai wakil rakyat, Eet tetap fokus dan menomorsatukan pengabdian kepada masyarakat. 

"Menjalani berbagai hobi hanya untuk menjaga ritme dan mengisi waktu luang. Fokus saya tetap pada tanggungjawab saya sebagai wakil rakyat  dan melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk masyarakat," ujar pria yang mengambil dua gelar master dibidang hukum dan interior Selangor University ini.

Tetap konsisten di jalur politik, adalah salah satu cara Eet menunjukkan bahwa ia sesungguhnya sosok yang penuh tanggung jawab terhadap konstituennya.

Berkiprah hampir 20 tahun di panggung politik di tanah kelahirannya, Bengkalis, membuat Eet kaya akan pengalaman dan kemampuan. Ia paham betul bagaimana membangun Bengkalis menjadi negeri yang maju.

Untuk itulah ia tak ingin menjadi sekedar pengontrol kebijajan pemerintah saja, tapi ingin langsung mengeksekusi kebijakan-kebijakan yang merakyat, demi kepentingan masyarakat. Demi cita-citanya itu, Eet siap meninggalkan jabata "empukya" sebagai ketua DPRD  Riau, dan siap bertarung dalam pilkada Bengkalis.

“Saya ingin kembali ke Bengkalis, tanah kelahiran saya. Saya ingin membangun negeri ini, sedih saya melihat kondisi masyarakat saat ini. Masih ada kampung yang tinggal kareba program kerakyatannya tak jalan, rumah layak huni tak tepat sasaran, insfrastruktur dasar tak jalan, perkebunan pertanian perikanan terputus, dan jalannya masih banyak yang tanah. 

"Saya terpanggil dan ingin  mengabdi ke masyarakat. DPRD itu lembaga legislator, hanya mengawasi dan mengontrol. Di eksekutif  saya bisa langsung menjalankan kebijakan untuk rakyat, dan mengabdikan diri saya sepenuhnya puntuk membangun negeri Bengkalis.

"Ini yang diinginkan dan permintaan masyarakat pada saya," Jelas Eet, jebolan SMK Muhamadyah Pekanbaru ini.

Meskipun gaya kesehariannya terkesan "koboy", Eet memiliki filsafat yang cukup inspiratif  yakni " Tak ada yang tak bisa".

"Asal dengan niat baik, ikhlas dan punya kemauan keras untuk mewujudkannya, Insyaa Allah bisa tercapai. Itu prinsip hidup saya, tak ada yang tak bisa," ujar doktor filsafat jebolan Selangor University yang dikenal ceria, familiar dan selalu optimis ini.

Berita Lainnya

Index