Wapres: Indonesia Cuma Jadi Tukang Stempel Produk Halal Impor

Wapres: Indonesia Cuma Jadi Tukang Stempel Produk Halal Impor
Ilustrasi

Iniriau.com, JAKARTA - Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Sebanyak 87 persen total populasi di Indonesia beragama Islam.

Meski demikian, Wakil Presiden Maruf Amin menyayangkan potensi besar tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, khususnya untuk pengembangan produk halal.

“Padahal, Indonesia merupakan pasar yang sangat menentukan dalam perdagangan produk halal dunia,” ujar Maruf dalam webinar Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sabtu (24/10).

Pada 2018, Indonesia membelanjakan USD 214 miliar atau sekitar Rp 3,1 triliun (kurs Rp 14.600) untuk produk halal. Angka ini mencapai 10 persen dari pangsa produk halal dunia.

Dengan nilai belanja tersebut menjadikan Indonesia sebagai konsumen terbesar produk halal dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya.

Maruf bahkan menyebut, Indonesia selama ini hanya bisa menjadi konsumen dan "tukang stempel" untuk produk halal impor.

“Sayangnya, Indonesia masih banyak mengimpor produk-produk halal dari luar negeri. Indonesia selama ini hanya menjadi konsumen dan tukang stempel untuk produk halal yang diimpor,” jelasnya.

Maruf pun meminta agar masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan potensi pasar halal di dunia. Adapun saat ini andil ekspor produk halal Indonesia hanya 3,8 persen dari total pasar halal dunia.

“Untuk itu, kita perlu bersungguh-sungguh untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia. Dengan segala sumber daya yang dimiliki, saya percaya Indonesia memiliki peluang yang besar sebagai negara produsen dan pengekspor produk halal terbesar di dunia,” pungkasnya.**

Sumber: Kumparan

Berita Lainnya

Index