KBRI Pastikan Tiada WNI Jadi Korban Serangan di Basilika Prancis

KBRI Pastikan Tiada WNI Jadi Korban Serangan di Basilika Prancis

Iniriau.com. JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengecam teror di Nice, Prancis, pada Kamis pagi, 29 Oktober 2020, yang mengakibatkan tiga orang meninggal dan beberapa luka-luka. Indonesia juga menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban.

Kedutaan Besar RI di Paris dan Konsulat Jenderal RI Marseille segera berkoordinasi dengan aparat setempat dan simpul-simpul masyarakat WNI termasuk PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di negarai itu. Hingga kini, tidak terdapat informasi tentang korban WNI dalam serangan itu, menurut Kementerian Luar Negeri sebagaimana dikutip dari siaran pers di laman Kemlu.go.id.

Tercatat terdapat total 4.023 WNI yang menetap di Perancis, dan 25 orang di antaranya tinggal di Nice dan sekitarnya.

Aksi brutal terjadi di kota Nice, Prancis, pada Kamis pagi waktu setempat. Serangan dilakukan oleh seorang pria tak dikenal dan terjadi di Gereja Notre Dame Kota Nice.

Dikutip dari BBC, Wali Kota Nice Christian Estrosi mengatakan telah terjadi serangan teroris di jantung basilika Notre-Dame. Seorang korban lansia yang datang untuk berdoa hampir dipenggal. 

Tersangka, kata Estrosi, dilaporkan telah ditembak dan ditahan tidak lama kemudian. "Ini Islamo-fasisme dan bahwa tersangka telah mengulang tanpa henti (teriak) Allahu Akbar," katanya.

Presiden Emmanuel Macron diketahui sedang dalam perjalanan ke tempat kejadian. Dan Jaksa anti-teror nasional Prancis telah membuka penyelidikan pembunuhan.

Selain itu, serangan teror juga terjadi di dua tempat lain pada sepanjang Kamis pagi, yaitu satu di Prancis dan satu lagi di luar kedutaan besar Prancis di Arab Saudi.

Korban penyerangan di Gereja Kota Nice diketahui seorang wanita tua dan seorang pria yang sudah ditemukan tewas dengan tenggorokan terpotong. Kemudian, ada satu wanita yang berhasil melarikan diri dengan sejumlah luka tikam namun meninggal kemudian.

Empat tahun lalu kota Nice pernah menjadi tempat terjadinya serangan teror lainnya, ketika seorang pria mengendarai truk ke kerumunan tepi pantai, menewaskan 86 orang.**

Sumber: Viva

Berita Lainnya

Index