BMKG: Tsunami Akibat Gempa Besar Selandia Baru Tidak Akan Sampai ke Indonesia

BMKG: Tsunami Akibat Gempa Besar Selandia Baru Tidak Akan Sampai ke Indonesia

Iniriau.com, JAKARTA - Rangkaian gempa besar terjadi di bagian timur Selandia Baru, sejak Kamis hingga Jumat ini. Rangkaian gempa yang terjadi akibat tunjaman lempeng Australia dan lempeng Pasifik itu membuat pemerintah Selandia baru mengeluarkan peringatan dini tsunami. Peringatan ini juga berlaku bagi kawasan Pasifik Selatan.

Namun, berdasarkan analisis dari Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, potensi tsunami ini tidak bakal sampai ke Indonesia.

"Hasil pemodelan tsunami yang dilakukan menunjukkan bahwa tsunami tidak akan berdampak hingga di wilayah Indonesia," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/3).

Ada beberapa fakta yang dipaparkan Daryono, yakni tentang titik lokasi gempa. Gempa pertama berkekuatan 7,3 terjadi pukul 20.27 WIB berpusat di laut yang berjarak 174 km arah timurlaut Gisborne.

Gempa kedua terjadi pada pukul 00.41 WIB dengan kekuatan 7,4 dan gempa ketiga terjadi pukul 02.28 WIB berkekuatan 8,1. Gempa kedua dan ketiga ini juga berpusat di laut, tetapi lebih dekat dengan Kepulauan Kermadec, yang berjarak sekitar 1.000 kilometer sebelah timur laut Selandia Baru.

"Gempa besar ini berpusat di bidang kontak antar lempeng, yaitu lempeng Pasifik yang menunjam ke bawah Lempeng Australia dengan penunjaman mencapai 60 milimeter per tahun," kata Daryono.

Sementara, dari gempa yang berkekuatan 8,1 magnitudo ini, tercatat ada beberapa tsunami kecil di Kingston Norfolk (56 Cm), Great Barrier (30 Cm), North Cape (15 Cm), East Cape (16 Cm), dan Nukualofa (5 Cm).

Daryono juga menjelaskan, bahwa Selandia Baru telah mengalami 14 kali Tsunami sejak tahun 1215. Terakhir pernah tsunami terjadi pada tahun 2016.**

Sumber: Kumparan

Berita Lainnya

Index