Bentrok di Pabrik PT KAS Inhu, 7 Anggota NIBA Dikeroyok, Kapolsek Hanya Nonton

Bentrok di Pabrik PT KAS Inhu, 7 Anggota NIBA Dikeroyok, Kapolsek Hanya Nonton

Iniriau.com, INHU - Aksi penganiayaan diduga dilakukan oleh ratusan anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) terhadap tujuh anggota Serikat Pekerja Niaga Bank Jasa dan Asuransi (NIBA) di lokasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Karisma Agro Sejahtera (PT KAS), Rabu (19/5) di Desa Batu Papan Kecamatan Batang Cenaku.

Dari Informasi  di lapangan, bentrok berawal dari datangnya Pengurus Unit Kerja (PUK) NIBA ke PKS PT KAS, Rabu (19/5 sekitar pukul 10.30 WIB. Kedatangan dimaksud untuk memfasilitasi anggota NIBA bekerja di pabrik, sesuai dengan Surat Kesepakatan Kerja Bersama (SKKB) antara PUK NIBA Batu Papan dengan manajemen PKS PT KAS. Sebelum kedatagan, pihak NIBA sudah menyampaikan pemberitahuan ke Polres Inhu.

Tetapi setibanya pengurus serikat pekerja NIBA di gerbang masuk pabrik PT KAS untuk bertemu dengan manajemen, pintu masuk ke pabrik langsung ditutup oleh sejumlah polisi.  Tampak juga di lokasi Kapolsek Batang Cenaku, Iptu Januar E Sitompul SH dan ratusan orang berpakaian preman. Mereka diduga suruhan dari pengurus SPTI setempat yang diketuai Jefri. Mereka langsung masuk ke area pabrik PT KAS dan menyerang pengurus NIBA secara membabi buta, seolah sudah mendapat perlindungan dari polisi.

Ketua SP NIBA Batu Papan Suwardi turut menjadi korban  aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh ratusan anggota SPTI tersebut. Suwardi bahkan dicekik oleh seorang bernama Joni, sementara  tangan Suwardi dipegang oleh seseorang. Ratusan kali pukulan mendarat di kepala dan punggung serta bagian muka Suwardi.

"Muka saya terasa sembab, telinga berdengung dan badan saya sakit semua, jumlah pukulannya sangat banyak, saya hampir pingsan saat itu," kata Suwardi

Selain Suwardi yang menjadi korban pengeroyokan, korban pengeroyokan lain adalah Abu Sanar, Supriadi, Marhalim, Marwan dan Imawan Susanto yang semuanya pengurus serikat pekerja NIBA.

Abu Sanar, yang merupakan korban pengeroyokan saat itu mengalami luka memar di bagian muka serta mengeluarkan darah segar di bagian hidung, dan sekujur tubuhnya mengalami sakit serta sesak nafas usai dikeroyok.

"Saya dipisahkan oleh polisi dari rombongan pengurus NIBA. Pengurus NIBA yang sudah dianiaya disuruh pulang dan saya tinggal sendirian. Ketika saya dikeroyok sekitar lima orang polisi,  kapolsek saat itu hanya menonton saja," kata Abu Sanar.

Menurut Abu Sanar, dirinya tidak akan dikeroyok jika tidak dipisahkan oleh polisi dari rombongan pengurus NIBA saat itu. "Saya akan tuntut Kapolsek Batang Cenaku yang saat itu hanya menyaksikan saja saya dipukul, saya minta kapolda dan kapolri memberhentikan Kapolsek Batang Cenaku dari Institusi Polri," tegasnya.

Menurut Abu Sanar dan sejumlah korban lainya, pelaku utama pengeroyokan dan memulai aksi pemukulan diantaranya Ebit Ashadi, Ediyus, Anto Lopes, Joni, Jefri dan Agus.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari polisi terkait adanya pengeroyokan yang dilakukan oleh ratusan anggota SPTI kepada pengurus NIBA di lokasi pabrik PT KAS Batang Cenaku. **

Berita Lainnya

Index