Sebanyak 66 Bhabinkamtibmas Ikuti Pelatihan "Silacak" jadi Tracer Covid-19

Sebanyak 66 Bhabinkamtibmas Ikuti Pelatihan
Pelatihan Aplikasi "SILACAK" oleh Polres Kuansing
Iniriau.com, Teluk Kuantan - Jajaran Polres Kuansing mengadakan pelatihan Aplikasi "SILACAK" untuk seluruh  Bhabinkamtibmas yang ada di Polsek Jajaran Polres Kuansing, di Aula Sanika Satyawada Polres Kuansing, Kamis (17/06). Nantinya, setiap puskesmas akan ada 2 tracer (bhabin) yang bertugas melakukan pendataan tracibg dan testing.
 
Pelatihan Aplikasi "SILACAK" dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing. Kegiatan ini dihadiri Waka Polres Kuansing Kompol Antoni L Gaol SH MH,
Kabag Ops  Kompol Erde Dianto SH, Kasat Bimas AKP Efrion, Kabid Yankes Dinkes Kab. Kuansing Drg. Arni Suharti,
Kasi Surfailen dan Imunisasi Dinkes Kab. Kuansing Ns. Pentri Yoni,S.Kep, dan 66 orang Personil  Bhabinkamtibmas Polres Kuansing.
 
Kegiatan ini dilaksanakan  untuk memberikan pemahaman cara melakukan tracing dan testing terhadap warrga yang kontak erat dengan pasien Covid-19.  Dalam pelatihan ini peserta bisa menanyakan apa saja yang menjadi kendala Tim Tracer saat bertugas di lapangan, khususnya dalam memgakses Aplikasi "SILACAK" oleh Tracer, atau Bhabinkamtibmas.
 
Pelatihan ini dibuka Waka Polres Kuansing Kompol Antoni Lumban Gaol SH.MH dan dilanjutkan oleh Nara sumber dari Dinas Kesehatan Drg. Arni Suharti selaku Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kab Kuansing dan Ns. Pentri Yoni, S.Kep selaku Kasi Surfailance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kuansing
 
Drg. Arni Suharti  menyampaikan materi tugas para Bhabinkamtibmas atau trecer yang sudah ditunjuk sebagai Tim Tracer dalam penanganan kasus Covid-19 di Kuansing. Yakni mengunduh aplikasi "SILACAK'" dan menyelesaikan tugas sampai pengimputan data di aplikasi "SILACAK"  tersebut.
 
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan tugas tracing terhadap earga yang melakukan kontak erat (berbicara atau berkontraksi) dalam waktu 15 menit atau lebih dengan orang yang terkonfirmasi positif covid-19. Kemudian tracer mengimputnya ke dalam aplikasi, mengajak masyarakat yang sudah didata dari hasil tracing untuk dilakukan testing, dan mengimputnya di aplikasi.
 
Bhabinkamtibmas yang menjadi Tim Tracer menanggapi dan menyampaikan tanggapan dan 
Kendala bahwa dalam pelaksanaan tugas  di lapangan, Aplikasi "SILACAK" tidak dapat terkonfirmasi setelah di unduh.  Dengan kendala ini bagaimana cara mencari tracing sebanyak 15 orang bagi yang melakukan kontrak erat dengan pasien positif covid-19,  sedangkan pasien positif tersebut tidak semuanya selalu banyak kontak erat dengan orang lain.
 
Kemudian dari keterangan para bhabin, walaupun Tim Trecer sudah mendapatkan data orang yang kontak erat dengan pasien covid-19, namun masih banyak masyarakat yang menolak
 
Berbagai kendala itu dijawab bahwa  Tim Tracer yang Akunnya belum bisa aktif segera dibantu aktifisasinya oleh Dinas Kesehatan, agar bisa mencari 15 kontak erat dengan pasien covid-19.
 
Jika tidak sampai 15 orang maka para Tim Tracer cukup melakukan tracing sesuai jumlah yang ada saja.
 
Sedangkan bagi masyarakat yang sudah ditracing dan tidak mau melakukan testing, maka itulah salah satu peran trancer untuk meyakinkan masyarakat tentang pentingnya testing guba mengetahui apakah masyarakat terpapar covid atau tidak.
 
 "Kita selalu disalahkan dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat, tetapi ini sudah menjadi tanggung jawab kita selaku abdi negara, " ungkap para bhabinkamtibmas. **

Berita Lainnya

Index