Tak Ada Bukti Saat Digerebek, 'Ratu Narkoba' Asal Riau Direhabilitasi

Tak Ada Bukti Saat Digerebek, 'Ratu Narkoba' Asal Riau Direhabilitasi
Ratu Narkoba Pekanbaru diamankan dari Kampung Dalam. (Ist)

Iniriau.com, PEKANBARU - Wanita berinisial WL (36) yang dijuluki 'ratu narkoba' di Pekanbaru, Riau, bakal menjalani rehabilitasi. WL direhabilitasi karena tidak ada barang bukti narkoba saat polisi melakukan penggerebekan.

"Benar, hari ini kami antarkan WL ke Lido. Dia direhabilitasi bersama suaminya, NO (33)," kata Direktur Narkoba Polda Riau, Kombes Victor Siagian, Senin (21/6/2021).

Proses rehabilitasi dilakukan setelah ada asesmen bersama BNN. Usai asesmen, keduanya diantarkan ke Lido oleh Kasubdit I Dit Narkoba AKBP Hardian dan perwakilan BNN Riau.

"Dari awal memang tidak ada barang bukti, ada yang ada barang bukti dan yang tidak. Mereka ini tidak ada, candu mengarah ke berat. Tentunya ini sebenarnya salah satu penegakan hukum karena ada prosesnya," kata Victor.

Victor mengatakan belum mengetahui pasti berapa lama WL akan direhabilitasi. Dia mengatakan polisi juga sedang berupaya menciptakan kampung bebas narkoba di Riau.

"Berapa lama rehab tergantung kondisi dia di sana. Ini salah satu upaya kita dalam menciptakan kampung tangguh dan bebas narkoba di Riau. Ada 2 kawasan yang akan kita bina, Kampung Dalam dan di Pangeran Hidayat," katanya.

Sebelumnya, penggerebekan dilakukan Dit Narkoba dan Sat Brimob Polda Riau, Rabu (16/6). Ada 153 personel gabungan yang diturunkan di lima lokasi, antara lain di Kampung Dalam dan Pangeran Hidayat.

Polisi mengamankan 15 orang yang diduga terlibat peredaran narkoba dalam penggerebekan itu. Salah satunya adalah WL (36) dan suaminya, N. W sendiri dikenal masyarakat sebagai 'ratu narkoba'.

Polisi mengatakan tak ada barang bukti apa pun yang ditemukan dari lokasi penangkapan WL. Meski demikian, WL dinyatakan positif narkoba setelah dilakukan tes urine.

"Kami tidak menemukan BB di rumahnya. Tetapi dari hasil tes positif menggunakan narkoba dan sedang kita dalami," kata Victor, Kamis (17/6).

Dia meyakini informasi penggerebekan tersebut tidak bocor. Namun, dia menduga kedatangan polisi telah diketahui karena petugas harus melewati perkampungan padat penduduk sebelum masuk ke lokasi penggerebekan.

"Kalau informasi bocor saya rasa tidak ada kalau dari anggota. Tetapi memang untuk sampai ke lokasi itu sangat padat, sangat ramai masyarakat dan kalau kita masuk ya pasti mereka," katanya.**

Sumber: Detik

Berita Lainnya

Index