Perjuangan Putra, Guru Disabilitas yang Mengabdikan Diri Mendidik Siswa Down Syndrome

Perjuangan Putra, Guru Disabilitas yang Mengabdikan Diri Mendidik Siswa Down Syndrome
Semangat pak Putra, guru yang mengabdikan diri mendidik siswa disabilitas. (foto:int)

iniriau.com – Mas Putra adalah salah satu guru di yayasan Lombok Care, Nusa Tenggara Barat, yang mengabdikan diri untuk mendidik siswa disabiltas.

Meski dirinya juga memiliki keterbatasan pada kedua kakinya, hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya. Pak Putra, sapaan akrabnya disekolah, memang mengalami disabilitas sejak lahir yaitu kedua kakinya yang bengkok ke arah dalam yang membuatnya harus berjalan menggunakan tongkat.

“Di Lombok Care, saya mengajar siswa khusus peyandang down syndrome, yang secara intelektual memiliki kecerdasan di bawah rata-rata,” kata pak Putra, Rabu (31/8/22).

Di kelasnya, pak Putra mendampingi lebih dari 15 siswa down syndrome. Rata-rata mereka membutuhkan berbagai macam terapi seperti fisioterapi, okupasi terapi dan terapi wicara.

Perjuangan pak Putra tidaklah mudah, ia harus menempuh jalanan dari rumahnya menggunakan sepede motor roda tiga yang ia modifikasi menuju yayasan.

“Kalau naik angkutan memakan banyak biaya. Makanya saya lebih memilih pergi naik motor ini. Walaupun kadang-kadang ini motor suka mogok. Tapi ya maklum namanya juga motor tua,” ujar Putra sambil tertawa kecil.

Penghasilan yang diterima Putra setiap bulannya tidaklah sebanding dengan apa yang ia berikan. Namun, menjadi seorang guru adalah panggilan jiwa baginya. Sehingga rintangan dan keterbatasan adalah motivasi diri untuk lebih kreatif.

Di sekolahnya, selain menjadi wali kelas, Putra juga mengajar berbagai ilmu seni kepada siswanya. Salah satunya yaitu melukis.

"Tantangan dan keterbatasan yang kita hadapi itu bisa menjadi sebuah pelajaran yang berharga dan menjadikan kita lebih berinovasi. Kita juga tetap berpikir positif agar perlahan orang lain juga berpikir positif terhadap penyandang disabilitas," ucap dia.**

Berita Lainnya

Index