iniriau.com – Subhan adalah seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang berjuang merawat ibunya yang lumpuh sejak setahun lalu. Subhan juga mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang serba pas-pasan, yakni menjadi tenaga pengupas kelapa di tempat tetangganya.
Subhan hanya tinggal bersama ibunya di sebuah rumah sederhana. Sang ibu menderita penyakit stroke yang mengakibatkan tidak bisa beraktivitas.
Saat anak seusia Subhan masih asyik bermain bersama teman-temannya, ia malah mengorbankan momen-momen bahagia itu dengan menemani sang ibu. Sebab tak ada lagi selain dirinya yang bisa merawat sang bunda.
“Tidak ada perasaan sedih sama sekali, malah saya lebih sedih jika saya tidak bisa menemani ibu,” ucap bocah 11 tahun itu dengan nada bergetar.
Subhan adalah murid yang cerdas di sekolahnya. Namun, ia sering tidak masuk sekolah karena tidak tega meninggalkan sang ibu hanya seorang diri di rumah.
“Ibu belum pernah dibawa ke rumah sakit untuk berobat, biaya dan kendaraan kesana saya tidak punya,” jelasnya.
Di usianya yang masih sangat kecil Subhan harus merasakan pahitnya kehidupan. Ia bekerja sebagai pengupas kelapa dengan upah Rp5 ribu per hari. Bahkan jika tidak ada beras untuk dimakan Subhan mengambil buah sawo yang dia minta dari kebun tetangga.
“Alhamdulillah, walaupun dapatnya tidak banyak tapi setidaknya bisa buat beli makan untuk ibu dan saya. Terkadang ada juga tetangga baik yang kasih lauk buat kami” ujarnya.
Subhan tidak pernah mengeluh dengan keadaan yang menimpanya saat ini. Di tengah keterbatasan ekonominya saat ini ia berharap, semoga ada dermawan yang bersedia menyisihkan sedikit rezekinya untuk membantu pengobatan sang ibu.**
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)