Untuk Obati Anak dan Istri, Penyandang Disabilitas ini Banting Tulang Jadi Kuli Angkut

Untuk Obati Anak dan Istri, Penyandang Disabilitas ini Banting Tulang Jadi Kuli Angkut
Keseharian Ari sebagai kuli angkut. (foto:ist)

iniriau.com, PEKANBARU – Ari adalah seorang difabel yang sehari-hari bekerja jadi kuli angkut di daerah Minas, Kabupaten Siak, Riau. Ia memikul beban berat karena harus membiayai pengobatan istri dan anaknya.

Ari adalah ayah dari tiga orang anak. Istrinya, Putri Sukma Wulandari divonis menderita kebocoran jantung yang mengakibatkan dirinya tidak sanggup mengurus tiga buah hatinya. Sedangkan anak bungsunya, Ibnu Zayn Azhari yang baru berumur sembilan bulan menderita dehidrasi ringan.

Dulunya Ari terlahir normal seperti anak-anak lainnya. Saat SMA, sebuah tragedi menimpa Ari. Ia tiba-tiba saja ditikam oleh seseorang yang juga adik kelasnya.

“Karena keterbatasan ekonomi, orang tua tidak bisa membawa saya ke rumah sakit saat saya ditikam itu. Alhasil efeknya saya jadi tidak bisa berjalan normal seperti sedia kala,” ujar Ari.

Sebagai kuli angkut, pendapatannya yang tidak seberapa membuatnya tidak mampu membeli susu untuk si bungsu Zayn. Ari terpaksa mengganti air susu dengan air putih, sebab tak mampu membeli susu Zayn.

“Saya merasa bersalah karena salah satu penyebab Zayn sakit yaitu karena saya tidak mampu  memenuhi gizinya. Saya tidak tau lagi harus kerja apa, karena sangat sedikit orang yang mau mempekerjakan orang difabel seperti saya ini,” ucapnya.

Jasa Ari sebagai kuli angkut dibayar Rp50 ribu rupiah sehari. Dengan pendapatan sebesar itu ia harus pandai-pandai mengatur keuangan agar kebutuhan keluarga dapat tercukupi. Yakni untuk membeli obat hinggat baiaya makan sehari-hari. Tak jarang Ari harus menahan lapar  demi ketiga buah hatinya bisa makan dengan lauk seadanya.

Tetapi hidup harus berjalan terus, dan Ari tak boleh menyerah menghadapi kegetiran ini. Jika tidak, anak-anak dan istrinya yang akan menanggung nestapa. **

Berita Lainnya

Index