Iniriau.com, PEKANBARU - Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Riau, terpantau 17 hotspot di Riau pagi ini, kualitas udara di Pekanbaru masih baik.
Berdasarkan pantauan satelit yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Stasiun Pekanbaru Selasa (3/9) terpantau 17 titik panas di Riau.
Jumlah ini jauh menurun dari hari sebelumnya mencapai 150 titik.
Terbanyak terpantau di Kabupaten Rokan Hilir 9 titik, Pelalawan 4 titik, Indragiri Hilir 2 titik, Indragiri Hulu dan Bengkalis masing-masing 1 titik.
Sedangkan di Provinsi lain di Pulau Sumatera juga masih terpantau seperti di Jambi 21 titik, Sumatera Selatan 6 titik, Lampung dan Sumatera Utara masing-masing 2 titik dan Bangka Belitung bersama Aceh masing-masing1 titik.
Untuk kondisi cuaca sendiri di Riau dalam kondisi cerah berawan Hingga siang harinya.
Suhu udara sendiri pada kisaran 23.0 hingga 33.0 °C dengan kelembapan udara pada 50 – 98 persen sedangkan arah angin berhembus dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan 10 - 20 km/jam.
Namun pada siang harinya ada potensi hujan ringan yang tidak merata di sebagian wilayah Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai, Kabupaten Meranti, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rohil, Kabupaten Rohul dan sebagian Kabupaten Siak.
Pada Sore hingga Malam harinya cuaca Berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang yang disertai petir/angin kencang terjadi di hampir sebagian besar Provinsi Riau.
Selanjutnya pada Dini harinya Cerah Berawan, potensi hujan ringan yang tidak merata di sebagian wilayah Kabupaten Siak, Kabupaten Rohul, Kabupaten Rohil, Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kunsing, Kabupaten Kampar dan sebagian Kabupaten Bengkalis.
Pihaknya terus memantau kualitas udara kota lewat tiga stasiun.
Mereka menyajikan data ini lewat dua papan sajian yakni di Jendral Sudirman dan Jalan Tuanku Tambusai.
ISPU ini adalah angka yang menunjukkan kualitas udara di lokasi dan waktu tertentu.
Ia mengaku mencatat secara realtime selama 24 jam.
"Data yang digunakan nanti bisa disampaikan, agar nanti ada satu persepsi untuk ambil kebijakan," ulasnya. (Tribunpekanbaru)