Jakarta, iniriau.com-- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengklaim data kependudukan tak terganggu meski situs resmi Kemendagri diretas sejak Minggu (22/9).
Tjahjo mengatakan peretasan yang dilakukan hanya sebatas pengubahan tampilan beranda situs (deface). Hal itu sudah ditangani langsung oleh Kemendagri.
"Sudah diatasi. Enggak ada (pengaruh ke data kependudukan). Hanya itu saja," kata Tjahjo saat ditemui usai Peluncuran Pilkada Serentak 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Senin (23/9).
Kemendagri, kata Tjahjo, sudah langsung melakukan penelusuran terhadap peretas. Mereka juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) serta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri.
"Sudah jelas tanggal dan hari apa, jam apa, arah dari daerah apa, sudah ketahuan," ucap dia.
Situs resmi Kemendagri di alamat kemendagri.go.id pada Senin (23/9) pukul 12.15 WIB tak bisa diakses dan hanya menampilkan layar bertuliskan "this site can't be reached".
Peretasan situs resmi Kemendagri diketahui usai menjadi perbincangan di media sosial. Dari tangkapan layar yang beredar, peretas menyampaikan pesan terhadap pelemahan KPK.
Peretas mencantumkan gambar batu nisan bertuliskan "R.I.P KPK". Mereka juga menyindir pemerintah yang belakangan tak memihak kepada rakyat lewat beberapa kebijakan.
"Kau itu pemimpin, yang gaji kau itu kami, seharusnya kau menuruti apa keinginan kami, bukan keinginan mereka yang berdasi!!!" tulis peretas.(irc/cnnindonesia)