Pekanbaru, iniriau.com-Plt Kepala BPBD Kota Pekanbaru, Burhan Gurning menegaskan bahwa mayoritas lahan yang terbakar di Pekanbaru merupakan ulah oknum tidak bertanggung jawab. Banyak lahan itu dibakar oleh oknum hingga meluas.
"Lahan itu kebanyakan dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab. Ada api yang bisa menyeberangi kanal," kata Burhan kepada Tribun, Rabu (25/9/2019) siang.
Menurutnya, luas lahan yang terbakar di Kota Pekanbaru mencapai ratusan hektare. Lahan ini terbakar dalam rentang waktu kurang dari sembilan bulan pada tahun 2019.
Data dari BPBD Kota Pekanbaru, luas lahan yang terbakar mencapai 225, 5 hektare. Kejadian kebakaran lahan sebanyak 189 kejadian.
Kejadian terbanyak di Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Bukit Raya. Ada 42 kejadian lahan terbakar di masing-masing kecamatan itu.
Kemudian di Kecamatan Tampan ada 33 kejadian serta di Kecamatan Marpoyan Damai dan Kecamatan Rumbai masing-masing 18 kejadian.
Lalu di Kecamatan Tenayan Raya sebanyak 14 kejadian, Kecamatan Rumbai Pesisir sebanyak lima kejadian dan Kecamatan Lima Puluh sebanyak satu kejadian.
Empat kecamatan yakni Sukajadi, Senapelan, Sail dan Pekanbaru Kota tidak ada kejadian. "Jadi upaya pemadaman kebakaran lahan sudah kita lakukan," ulasnya.
BPBD Pekanbaru bersama tim gabungan juga lakukan upaya pemadaman lahan terbakar di wilayah Kabupaten Kampar. Mereka sudah padamkan 16 kejadian kebakaran di wilayah perbatasan Pekanbaru-Kampar.
Burhan menyebut bahwa masih ada upaya pemadaman lanjutan Jalan Angsa Putih dan Jalan M Taher. Keduanya di Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya.
"Kita juga melakukan pemadaman di Jalan Sepakat, guna mencegah kebakaran meluas," paparnya.
Sementara itu, hujan yang mengguyur Kota Pekanbaru selama dua hari ini membantu upaya pemadaman lahan yang terbakar. BPBD Kota Pekanbaru memastikan, Rabu kemarin tidak ada lagi lahan yang terbakar.
"Tim sudah menelusuri lokasi yang sempat terbakar. Kita pastikan saat ini tidak ada lagi lahan yang terbakar di Pekanbaru," terang Plt Kepala BPBD Kota Pekanbaru, Burhan Gurning.
Menurutnya, tim tetap mengantisipasi kemunculan titik api baru. Mereka masih rutin melakukan patroli di kawasan yang rawan kebakaran lahan. "Jadi saat kita dapati titik api, langsung kita padamkan," jelasnya.(irc/tribunpekanbaru)