Iniriau.com, JAKARTA - Tagar #RespectUntukDandimKendari bertengger di trending topic Twitter Indonesia sejak Sabtu (12/10/2019) malam hingga Minggu (13/10/2019) dini hari.
Puluhan ribu warganet menggunakan tagar tersebut dalam cuitannya.
Sebagian besar mengungkapkan kekaguman mereka kepada Kolonel Hendi Suhendi, yang dicopot dari jabatan Dandim Kendari gara-gara postingan nyinyir sang istri, Irma Zulkifli Nasution, terkait kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto.
Serupa dengan netizen lain, mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie juga memberikan pujian kepada Kolonel Hendi.
Marzuki Alie ini mencuitkan pujiannya melalui akun Twitter @marzukialie_MA.
Marzuki Alie menilai Kolonel Hendi sebagaio sosok luar biasa dan seorang kesatria.
"Anda luar biasa, anda terima apapun keputusan atasan karena kesalahan istri yang nyinyir di medsos," cuit Marzuki Alie pada Sabtu (12/10/2019) malam.
Satu yang yang Marzuki Alie soroti dari sikap kesatria Kolonel Hendi adalah mampu menguatkan sang istri, yang justru membuatnya kehilangan jabatan.
"Anda juga tidak marah dengan istri, justru merangkul istri yang telah membuat anda dipecat. Tidak banyak anggota TNI seperti anda. Anda dipermalukan tapi anda legowo," sambung Marzuki Alie.
Anda luar biasa, anda terima apapun keputusan atasan krn kesalahan istri yang nyinyir di medsos, anda juga tidak marah dengan istri, justru merangkul istri yg telah membuat anda dipecat. Tidak banyak anggota TNI seperti anda, anda dipermakukan, tp anda legowo.
Sejumlah netizen membeberkan alasan Marzuki Alie memilih diksi "dipermalukan."
Akun Melky Gunawan menyebut Marzuki Alie sepertinya baperan menanggapi pencopotan Kolonel Hendi sebagai Dandim Kendari.
"Diksi "dipermalukan" ini sepertinya bapak baperan dalam kasus ini. Padahl bapak mantan ketua DPR yang tahu persis aturan mainnya," cuit Melky.
Marzuki Alie kemudian membalas dan menjelaskan, bahwa Kolonel Hendi jelas dipermalukan untuk beberapa hal.
Di antaranya, pengumuman pencopotannya terbuka menyusul postingan negatif sang istri. Akibatnya, ia dipecat sebagai Dandim Kendari dan dipenjara 14 hari.
"Artinya sebagai prajurit sudah selesai, walaupun itu sanksi ringan. Misal saya diumunkan dipecat dari ketua DPR, berita viral, pasti ada rasa malu karena itulah manusia," terang Marzuki.
Lalu netizen lain bertanya dari mana Marzuki Alie tahu Kolonel Hendi dipecat. Sementara netizen lain meluruskan bukan dipecat tapi dicopot.
Dengan entengnya, Marzuki Alie menjelaskan bahwa, "Ya dipecat dari jabatan Dandim setali tiga uang."
Menurut Marzuki Alie meski dicopot sebagai Dandim, Kolonel Hendi masih bisa berkarier karena menurutnya sanksinya ringan.
Namun, netizen Mas Sani tak setuju dan menyebut 14 hari kurungan dan kehilangan jabatan itu tidak ringan, tapi sangat berat. Entah bagaimana karier Kolonel Hendi selanjutnya.
Marzuki Alie kembali menjelaskan bahwa soal pencopotan dari sebuah jabatan di TNI adalah hal biasa, karena bakal ada tugas baru yang akan diberikan kepadanya.
"Di TNI biasa saja, tapi nanti diberi tugas lagi. Inshaa Allah klo baik, dia akan sama lagi dengan teman-teman angkatannya," terang Marzuki Alie.
Agar tak memperpanjang perdebatan soal diksi dan lainnya, Marzuki Alie kembali menegaskan dirinya memuji karena Kolonel Hendi merangkul istrinya.
Tegar dan Legawa
Sementara itu, Kolonel Hendi memang menyatakan legawa menerima pencopotannya sebagai Dandim Kendari.
"Saya terima, jadikan pelajaran, saya terima salah. Apa pun keputusan dari pimpinan saya terima, dan memang itu mungkin pelajaran bagi kita semua," kata Hendi usai upacara sertijab.
"Ambil hikmah buat kita semua," tambah dia.
Lebih lanjut, Hendi Suhendi mengungkapkan dirinya adalah prajurit setia dan hormat pada keputusan pimpinan.
Maka dari itu, Hendi mengatakan ia dan keluarga ikhlas menerima keputusan yang dijatuhkan padanya.
"Saya prajurit yang setia dan hormat keputusan pimpinan. Saya dan keluarga ikhlas menerima keputusan komandan," ungkap Hendi Suhendi didampingi istrinya, sebagaimana dilansir Kompas.com.
"Sekali lagi saya mau katakan bahwa saya prajurit setia dan kesatria yang dididik bertanggungjawab dan patuh pada perintah komando," tegasnya.
Irma Zulkifli Nasution Menangis
Sebaliknya, istri Kolonel Hendi, Irma Zulkifli Nasution justru tampak terpukul.
Ia tampak menangis saat menyaksikan pencopotan jabatan sang suami dan mengikuti upacara serah terima jabatan (sertijab) Dandim Kendari pada Sabtu kemarin.
Mata Irma Zulkifli Nasution juga berkaca-kaca saat pemberian selamat dari personel Kodim, Korem, dan ibu-ibu anggota Persit Kendari.
Irma Zulkifli Nasution diketahui mengunggah konten negatif terkait penusukan yang dialami Wiranto.
Menko Polhukam Wiranto diketahui menjadi korban penusukan yang dilakukan dua orang saat berada di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10/2019) lalu.
Namun, saat ini akun Irma sudah tidak bisa ditemukan lagi.
Meski begitu, tangkapan layar unggahan Irma sudah beredar luas dan viral di media sosial.
Terkait unggahannya, Irma akan diperiksa secara umum meskipun menyandang status Persit.
"Suaminya akan ditangani dengan cara militer. Istrinya akan ditangani dengan cara umum walaupun dia Persit,” terang Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Surawahadi, Sabtu.
Irma Zulkifli Nasution akan menjalani proses peradilan atas dugaan melanggar Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.(Tribunnews)