Iniriau.com, PEKANBARU - Diduga tidak transparan, Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru - Yasser Hamidi meminta rekruitmen Imam Masjid Paripurna yang tengah dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk dihentikan. Pasalnya beredar informasi bahwa evaluasi dan rekruitmen hanya dilakukan melalui percakapan grup WhatAapps.
Politisi PKS ini menegaskan, perekrutan Imam Masjid Paripurna yang pengupahannya lewat uang pajak masyarakat sepatutnya dilakukan secara terbuka dan transparan bahkan sepatutnya diumumkan.
"Masyarakat berhak mendapatkan informasi terkait pengelolaan Masjid Paripurna. Umumkan dengan detail, jika tidak ini akan menimbukan fitnah nantinya. Masak iya, evaluasinya cuma dilakukan melalui sebuah percakapan di grup WA," ungkap Yasser kepada Iniriau.com, Kamis (26/12/2019).
Sebelumnya Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdako Pekanbaru, Sarbaini mengatakan, Pemko Pekanbaru kembali akan melakukan evaluasi terhadap 96 orang Imam Masjid Paripurna yang ada di Kota Pekanbaru.
"Jadi nanti ada beberapa output yang dievaluasi dari Imam Masjid Paripurna. Pelaksanaan pada 23 dan 24 Desember," ungkapnya. **