Iniriau.com, Jakarta - Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berencana menemui anak baru gede berinisial NF (15) yang bunuh bocah APA (6). Arist mengaku akan melakukan assessment terhadap pelaku di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Menurut dia, perilaku NF mengindikasikan yang bersangkutan mengalami gangguan pada mental dan jiwa.
"Berdasarkan pengalaman penyebabnya ketergantungan gadget dan film. Mengakibatkan dia punya perilaku sadistis sampai pada kemungkinan juga psikopat," kata Arist di Polda Metro Jaya, Kamis (12/3).
Arist menyampaikan psikopat terlihat dari tindakan NF yang membenamkan APA pada bak kemudian diangkat lagi dengan dipancing mainan anak -anak di bak.
"Itu strategi dia dan lalu dimasukan ke dalam bak dan ditutup dengan pakaian lalu menyimpan tanpa ada rasa menyesal. Itu ciri-cirinya," ujar dia.
Kemungkinan lainnya, Arist mengatakan kesalahan ada pada pola asuh. Kedua orangtuanya kurang memperhatikan perkembangan dari NF.
"Kurangnya perhatian itu terlihat sekali dari gambar-gambar menyebut ayah itu banyak sekali, itu berarti ada kerinduan yang hilang dari keluarga itu," ujar dia.
Sebelumnya, NF mendatangi Kantor Polsek Metro Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (6/3/2020). Kepada polisi, mengaku baru saja bunuh seorang bocah.
Dari hasil penyelidikan, pembunuhan terjadi di rumah NF di Jalan B2 Dalam Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis 5 Maret 2020 sekira pukul 16.00 WIB.
Polisi mengungkap, NF melakukan aksinya karena terinspirasi film horor yang kerap ditonton. Beberapa film horor yang menjadi kesukaannya. Diantaranya Chucky dan film The Slender Man.**
Sumber: Merdeka