Iniriau.com, PEKANBARU - Selain ketersediaan masker, hand sanitizer dan desinfektan yang susah didapatkan warga di pasaran, petugas medis sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien Virus Corona atau Covid-19 juga merasakan hal yang sama. Mereka bekerja dengan Alat Pelindung Diri (APD) seadanya, serta kondisi kesehatan fisik dan gizi yang belum diperhatikan pemerintah.
Memperhatikan keberlangsungan kesehatan tenaga medis dalam menghadapi Covid-19, harus menjadi hal prioritas. Dengan jumlah ODP di Riau terus meningkat, menandakan bahwa para tenaga medis juga harus siap bekerja secara lahir-batin.
Anggota DPRD Pekanbaru dari Fraksi PKS, Kartini mengatakan, bentuk perhatian pemerintah harusnya tidak berkutat pada ketersediaan dan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) semata, melainkan juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan fisik dan gizi para tenaga medis.
"Sekarang kita lihat, pemerintah memang masih fokus (penanganan Covid-19) agar masyarakat patuh terhadap himbauan yang telah dikeluarkan, padahal para tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan Corona, juga butuh kepastikan agar mereka tetap terlindungi," ungkap Kartini kepada Iniriau.com, Selasa (31/03).
Bentuk perhatian ini perlu dilakukan, di tengah angka OPD di Riau telah menyentuh angka belasan ribu orang. Jika tenaga medis tidak mendapatkan perlindungan secara layak, maka masalah wabah corona juga sulit untuk diatasi karena pasien pasti tak akan terlayani secara baik.
"Kami harap pemerintah bisa memberikan jaminan perlindungan kepada tenaga medis secara benar. Mereka juga punya keluarga. Pemerintah harus bisa menjamin bahwa para medis ini tetap bekerja dengan Alat Pelindung Diri (APD) yg cukup, supaya tenaga medis juga tenang saat melakukan tugas. Tolong jaga tenaga medis kita, agar jangan sampai mereka juga menjadi korban.seperti yang dialami di banyak daerah," tambah Kartini.
Selain memenuhi ketersediaan APD dan memperhatikan kondisi kesehatan fisik serta gizi tenaga medis, Pemko Pekanbaru juga diharapkan bisa memberikan apresiasi melalui penambahan honor jasa kesehatan agar tenaga medis tetap semangat dalam menangani pasien Covid-19. Pasalnya, resiko besar untuk tertular wabah Covid-19 tentunya tidak sebanding dengan gaji yang mereka terima setiap bulannya.(Adv)