Impor Kurma Meningkat Lebih dari 50 Persen Jelang Ramadhan

Rabu, 15 April 2020 | 17:11:53 WIB

Iniriau.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya kenaikan impor kurma yang signifikan selama Maret 2020. Kenaikan tersebut terjadi menjelang Ramadhan yang akan jatuh pada akhir April ini.

"Kalau kita lihat sepuluh barang terbesar impor Maret, salah satunya buah kurma yang biasa impor jelang Ramadhan," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference, Rabu (15/4).

Berdasarkan data BPS, impor kurma selama bulan lalu sebesar USD 25,9 juta atau naik 52,35 persen dari bulan sebelumnya yang hanya USD 17 juta. Begitu juga jika dibandingkan dengan Maret 2019 yang hanya USD 19,5 juta, impor kurma naik 32,82 persen.

Secara kumulatif sejak Januari-Maret 2020, total impor kurma mencapai USD 54,2 juta. Angka ini juga meningkat 39,33 persen jika dibandingkan periode kuartal I 2019 yang hanya USD 38,9 juta.

Selain itu, BPS juga mencatat impor barang konsumsi selama Maret 2020 mengalami kenaikan 43,8 persen menjadi USD 1,27 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, impor barang konsumsi naik sebesar 10,66 persen.

"Barang konsumsi yang meningkat selama Maret yakni senjata dan amunisi serta bagiannya, ini memang impor rutin dilakukan setiap tahun untuk pertahanan dan keamanan negara. Kebetulan 2020 jatuhnya di Maret," jelasnya.

Selain barang konsumsi, impor barang baku atau penolong meningkat 16,34 persen menjadi USD 10,28 miliar dan naik 1,72 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sementara itu, impor barang modal tercatat USD 1,8 miliar atau turun 1,55 persen dari Februari 2020 dan turun 18,07 persen dibandingkan Maret 2019.

"Sementara barang modal pada Maret 2020 turun tipis 1,55 persen. Tapi kalau dibandingkan year on year turun dalam 18,07 persen. Komposisi impor 77 persen masih bahan baku, 13 persen barang modal dan selebihnya 9,5 persen konsumsi," tambahnya.**

Sumber: Kumparan

Terkini