Habiburokhman: Pemerintah Harus Beri Sanksi Kantor yang Langgar Aturan PSBB

Jumat, 17 April 2020 | 12:39:53 WIB
ilustrasi

Iniriau.com, JAKARTA - Aktivitas masyarakat bahkan penggunaan transportasi umum seperti KRL masih ramai selama penerapan kebijakan PSBB di DKI Jakarta dan Bodebek. Padahal, penerapan PSBB dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona.

Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan pemberhentian operasional KRL harusnya dilakukan. Namun, masalah tidak akan selesasi dengan hanya menghentikan operasional KRL.

Ia menilai, pemerintah harus memberi sanksi tegas pada perusahaan yang tak taat dengan aturan kegiatan operasional perusahaan selama PSBB.

"Boleh saja KRL dihentikan tapi itu enggak akan selesaikan masalah. Selama pemerintah enggak tegas kasih sanksi kantor-kantor yang masih buka dan melanggar UU Karantina Kesehatan," kata Habiburokhman saat dihubungi, Jumat (17/6).

Sejumlah penumpang menggunakan masker dan duduk berjarak di dalam gerbong KRL Commuter Line, Stasiun Bogor, Jawa Barat.

Pemberlakukan sanksi tercantum dalam pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan. Bagi masyarakat yang melanggar dapat dikenakan denda maksimal Rp 100 juta atau pidana penjara 1 tahun.

Pasal 93 UU Kekarantinaan berbunyi:
"Setiap orang yang tidak mematuhi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dan/atau menghalang-halangi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan sehingga menyebabkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama satu tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100 juta.

Selain itu, Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, virus corona merupakan persoalan yang kompleks. Sehingga pemerintah perlu membuat kebijalan secara menyeluruh.

"Ini persoalan kompleks, enggak selesai dengan kebijakan parsial," tuturnya.
Untuk itu, kata dia, seharusnya pemerintah mempercepat distribusi bantuan pangan bagi pekerja harian. Sebab, banyak masyarakat beraktivitas demi memenuhi kebutuhan hidup.

"Distribusi kebutuhan pokok untuk pekerja harian juga harus dikebut. Motif orang tetap beraktivitas di tengah corona justru untuk cari makan. Mereka harus dijamin survive baru bisa tinggal di rumah," tutup dia.

Terkini