Jokowi Diminta Beri Bansos untuk Pekerja Migran di Luar Negeri

Sabtu, 02 Mei 2020 | 12:04:13 WIB

Iniriau.com, JAKARTA - Center for Indonesian Policy Studies (CIPS)meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memberikan bantuan sosial kepada pekerja migran alias TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang tertahan di luar negeri. Sebab, tak sedikit dari pekerja migran yang kehilangan pekerjaan akibat kebijakan lockdown di negara mereka bekerja, seiring pandemi Covid-19 global.

“Sangat penting bagi pemerintah untuk menjamin keselamatan para pekerja migran,” kata peneliti CIPS Pingkan Audrine Kosijungan dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 1 Mei 2020.

Pemerintah Jokowi, kata dia, perlu mempertimbangkan untuk memasukkan para pekerja migran ini ke dalam program perlindungan sosial. Misalkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau bantuan dalam bentuk bahan-bahan pangan. Kemudian, bantuan ini bisa diakses lewat transaksi elektronik seperti Kartu Sembako, yang bisa diakses di kantor-kantor KBRI atau konsulat jenderal terdekat.

Tak hanya bantuan sosial, Pingkan juga meminta pemerintah memastikan status kesehatan mereka. Tidak hanya untuk itu, pemeriksaan kesehatan juga dapat dilakukan untuk verifikasi data pekerja migran yang ada di negara tersebut. “Hal tersebut diperlukan untuk mengetahui persebaran mereka di wilayah tertentu,” kata dia.

Terakhir yaitu untuk pekerja migran yang sudah kembali ke tanah air. Menurut dia, pemerintah juga perlu mengintegrasikan mereka ke dalam skema bantuan yang saat ini sudah diluncurkan. Sebab, pekerja migran yang baru kembali ke tanah air termasuk ke dalam golongan yang rentan. “Baik secara kesehatan maupun keuangan,” kata Pingkan. Sementara itu, KBRI Beirut diketahui telah menyalurkan bantuan sosial kepada WNI di Lebanon pada Minggu, 26 April 2020. Bantuan sosial tersebut diberikan kepada 160 WNI yang meliputi mahasiswa Indonesia di Lebanon, TKI, serta WNI yang menikah dengan WN setempat.

Menurut Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y. Thohari, pemberian bantuan itu menyasar kelompok yang paling rentan terdampak Pandemi Covid-19 di Lebanon. Sebab, pemerintah setempat melakukan pembatasan pergerakan yang berimbas pada pendapatan WNI, yang mayoritas bekerja pada sektor jasa.

Dalam keterangannya, KBRI Beirut menjelaskan bahwa bantuan sosial yang disalurkan ini berisi beras, minyak goreng, sarden, mi instan, dan produk pencegahan COVID-19 seperti masker, hand-sanitizer, sabun cuci tangan,  dan multivitamin. Bantuan sosial disalurkan secara langsung oleh KBRI Beirut bekerja sama dengan mahasiswa Indonesia di Lebanon dan simpul-simpul WNI di setiap daerah.

“Bantuan ini adalah bentuk perhatian pemerintah kepada WNI di Lebanon yang ekonominya terdampak pandemik COVID-19,” ungkap Hajriyanto. Namun belum diketahui, apakah bantuan ini sudah termasuk bagian dari bantuan sosial yang dikucurkan Jokowi di tengah pandemi ini.**

Sumber: Tempo

Terkini