Iniriau.com, JAKARTA - Polemik mengenai Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud masih terus menggelinding. Saat ini, Kemendikbud tengah mengevaluasi kembali program tersebut agar organisasi yang lolos benar-benar layak dan kredibel.
KPK turut mengawasi polemik POP yang membuat Muhammadiyah, LP Maarif NU, dan PGRI mundur dari program tersebut.
Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar, menyatakan pihaknya akan membantu Kemendikbud dalam menuntaskan persoalan POP.
"Kami memang terhadap POP memberi perhatian. Kita akan melihat dan membantu kementerian terhadap pelaksanaan tersebut," ujar Lili dalam diskusi webinar pada Rabu (29/7).
Sementara dalam webinar tersebut, Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan proses evaluasi POP memakan waktu hingga sebulan. Dalam evaluasi tersebut, kata Nadiem, Kemendikbud menggandeng pihak eksternal.
"Kami memutuskan untuk melakukan evaluasi 3-4 minggu evaluasi lagi kita ingin mengundang pihak eksternal untuk melihat sistem kita tolong berikan penilaian sistem seleksi kita," kata Nadiem.
Nadiem juga telah meminta maaf kepada NU, Muhammadiyah, dan PGRI atas kisruhnya program tersebut.
Ia berharap ketiga organisasi itu dapat kembali bergabung menjadi organisasi penggerak. Namun sejauh ini, ketiga organisasi tersebut masih menolak kembali ikut POP.**
Sumber: Kumparan