Pekanbaru, iniriau.com - Cuma ada dua mahasiswa yang mau bertemu dengan Gubernur Riau Syamsuar untuk memenuhi undangan dialog yang juga menghadirkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kamis (8/10). Selainnya, mahasiswa menolak negosiasi dan tetap akan berdemo menolak UU cipta kerja.
Pertemuan gubri dan forkopimda digelar di ruang kenanga, lantai tiga Kantor Gubernur Riau. Itu pun tak berjalan seperti diharapkan. Pasalnya, sejumlah mahasiswa yang sempat datang berseragam almamater tersebut saat dipanggil gubernur, justru satu persatu memilih meninggalkan ruangan.
"Kami tidak melakukan negosiasi apapun. Karena itu kami tidak mau hadir, nanti takuntnya dipelintir," kata Pengurus HMI Badko Riau Kepri, Yudi Utama Tarigan, Kamis (8/10/20).
Menurutnya, Badko Riau Kepri sudah komit hari ini membuat seruan aksi terkait pemberlakukan Undang-undang Cipta Kerja. Mahasiswa menyebut aksinya bagian perjuangan mendukung masyarakat.
Namun, saat para mahasiswa mulai meninggalkan lantai tiga Kantor Gubernur Riau, Sekdaprov Riau Yan Prana Jaya mencoba membujuk agar mahasiswa tak beranjak, dan dialog bersama orang nomor satu di Riau dan Forkopimda bisa dilaksanan.
Namun, lobi-lobi dan bujukan ala pejabat administrator tertinggi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Riau itu tak membuahkan hasil. Mahasiswa tetap dengan sikapnya, meninggalkan pertemuan dengan gubri Syamsuar di lantai tiga Kantor Guberni Riau.
Negoisasi Yan Prana pun gagal. Meski begitu, ada dua mahasiswa yang bersedia bertemu dengan Gubri. Namun pertemuan berlangsung tertutup untuk awak media.**